Categories: Tips

Suku Terpencil di Gorontalo Ini Masih Melakukan Pernikahan Sedarah (Incest)

Pernikahan sedarah alias incest merupakan hal yang tabu dan dilarang di berbagai negara termasuk di Indonesia. Pasalnya hubungan ini berisiko menghasilkan keturunan dengan kecacatan fisik maupun mental, bahkan bisa berisiko mematikan. Tidak hanya itu saja, pernikahan seperti ini juga dianggap tidak bermoral.

Masyarakat modern di Indonesia kebanyakan sudah paham dan tahu betul bahwa perkawinan sedarah adalah hal yang dilarang. Namun, ada sebuah suku terpencil di Gorontalo yang ternyata masih melakukan incest.

Polahi, Suku di Pedalaman Gorontalo

Polahi adalah sebuah suku terpencil yang tinggal di pedalaman hutan Gorontalo. Mereka memiliki tempat tinggal tetap di hutan, namun akan berpindah tempat jika salah satu dari keluarga mereka meninggal dunia. Kebiasaan yang tidak mau hidup bersosialisasi dengan desa lain membuat Polahi tidak bisa mengenal orang lain di luar keluarga dan desa mereka sendiri.

Wanita suku Polahi [Image Source]
Hal ini membuat mereka akhirnya bertahan dengan menikahi keluarga atau saudara sendiri. Namun kini warga Polahi mulai mau bersosialisasi dengan warga desa lain. Secara rutin mereka akan turun kampung untuk menjual hasil ladang mereka. Mereka juga sudah mengenakan pakaian, tidak lagi mengenakan cawat seperti yang dulu dipakai para nenek moyangnya.

Tradisi Menikahi Keluarga Sendiri

Hingga saat ini, suku Polahi masih mempertahankan pernikahan sedarah. Seorang ayah menikahi anak perempuannya, atau seorang anak laki-laki menikahi ibunya adalah hal wajar dalam suku ini. Tidak jarang terkadang juga terjadi perkawinan dengan saudaranya sendiri.

Keluarga suku Polahi [Image Source]
Babuta misalnya yang menjadi kepala suku Polahi. Ia memperistri adiknya sendiri yaitu Laiya. Kelak anak mereka juga akan saling menikahi satu sama lain. Prosesi pernikahan juga sangat sederhana, hanya disiram dengan air sungai dan dibacakan mantra.

Tidak Ada Keturunan Polahi yang Cacat

Terisolasi dari dunia luar membuat suku Polahi tidak memiliki pengetahuan tentang etika sosial, agama ataupun pendidikan. Hal ini pula yang membuat mereka tidak bisa memahami bahwa incest adalah hal yang dilarang dan berisiko membahayakan.

Suku Polahi [Image Source]
Yang mengherankan adalah bahwa tidak ada keturunan suku Polahi yang memiliki cacat karena perkawinan sedarah. Namun belum ada penelitian secara mendetail yang bisa mengungkapkan akibat dari perkawinan sedarah yang selama ini terjadi di Polahi.

Asal Muasal Suku Polahi

Konon kabarnya suku Polahi sebenarnya adalah warga Gorontalo yang melarikan diri ke dalam hutan saat Belanda menjajah Indonesia. Karena tidak mau ditindas, mereka memilih lari. Itulah mengapa mereka disebut Polahi yang bisa berarti “pelarian”. Ketika Belanda sudah pergi dan Indonesia telah merdeka, keturunan Polahi ternyata masih bertahan tinggal di dalam hutan.

Rumah Suku Polahi [Image Source]
Pemerintah Gorontalo pernah membangun beberapa rumah di dekat desa Pilomohuta. Namun masyarakat suku Polahi malah pergi dan masuk lagi ke dalam hutan. Menurut salah satu warga Polahi, mereka tidak bisa tinggal di tempat yang panas. Tempat mereka adalah hutan dan alam yang memberi mereka makan. Menurutnya, jika pemerintah ingin membuatkan rumah, maka seharusnya dibuatkan di dalam hutan karena mereka tidak bisa tinggal di desa. Menurutnya, nenek moyang Polahi memperingatkan agar mereka tidak pernah meninggalkan hutan.

 

Meski sudah banyak wilayah di Indonesia yang banyak mengalami kemajuan dan perkembangan, tapi ternyata masih ada juga kelompok masyarakat yang belum merasakan pendidikan dan modernitas seperti suku Polahi. Hidupnya yang terisolasi membuat mereka tidak bisa mendapatkan informasi yang cukup tentang incest dan mengapa hal ini tidak seharusnya dilakukan.

Share
Published by
Tetalogi

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

6 days ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

7 days ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

7 days ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

1 week ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago