Categories: Tips

Seperti Kata Bung Karno, Perjuangan Kita Akan Lebih Sulit Karena Melawan Bangsa Sendiri

“Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri,” itulah yang pernah dikatakan Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia.

Dulu kita mungkin tidak akan membayangkan kemungkinan perkataan tersebut. Mana mungkin ada yang lebih sulit dari berjuang melawan penjajah? Namun jika kita kembali menelaah apa yang terjadi sekarang ini, kata-kata Soekarno kemungkinan besar memang benar adanya. Mungkin juga beliau sudah melihat tanda-tanda bagaimana kita kini memiliki tabiat yang tidak biasa.

Perjuangan bertahun-tahun melawan penjajah memang telah usai. Para penjajah berhasil diusir dari bumi Indonesia tercinta. Namun perjuangan kita belum benar-benar selesai. Ada banyak pekerjaan rumah bagi setiap lapisan masyarakat untuk membangun negara kita menjadi lebih kuat dan makmur. Tapi rupanya hal ini juga sama sekali tidak mudah, dan hal ini membuat kita kembali mengingat kata-kata Soekarno yang mungkin memang ada benarnya.

Kemerdekaan melawan penjajah memang telah usai, namun keadilan belum sepenuhnya kita miliki. Masih ada yang masih egois memikirkan kepentingan diri sendiri di atas kepentingan masyarakat. Lebih parah lagi jika para orang yang hanya memandang diri sendiri di atas segalanya tersebut berada di kursi pemerintahan. Maka bisa dibayangkan apa yang akan terjadi.

Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia [Image Source]
Perjuangan seperti inilah yang sulit, karena kita tidak tahu siapa lawan dan siapa kawan. Nyatanya, sudah ada berapa banyak penjabat yang tersangkut kasus korupsi? Di awal kampanye, kita melihat sisi positif dan niat tulus mereka untuk memajukan lingkungan. Namun, siapa yang mengira bahwa mereka kemudian bisa memanfaatkan jabatan untuk kepetingan pribadi?

Itu masalah di tingkat pemerintahan, lalu bagaimana dengan tingkat masyarakat yang lain. Perjuangan yang dilakukan bukanlah untuk melawan masyarakat atau penduduk Indonesia. Namun untuk merangkul dan mengajak setiap pihak bekerja sama membangun negeri ini. Meski begitu, perjuangan ini juga tidak sesederhana kelihatannya.

Masyarakat masih bisa dengan mudah termakan provokasi tanpa memeriksa lebih jauh fakta-fakta yang ada. Setiap berita atau isu yang ada di berbagai media langsung ditangkap sebagai fakta tanpa menganalisanya terlebih dahulu. Tidak cuma itu saja, kebanyakan dari kita masih memiliki mental penghujat. Sulit memberikan kritik dengan tata cara yang baik dan memberikan kontribusi untuk membantu lancarnya pemerintahan dan pembangunan negeri ini.

Dulu di masa penjajahan, seluruh rakyat bersatu karena mereka memiliki musuh yang sama, yaitu para penjajah. Sekarang, kita harus berjuang melawan saudara sendiri untuk memajukan negara kita.

 

Share
Published by
Tetalogi

Recent Posts

Kemelut Masalah Jukir dan Kebijakan Eri Cahyadi yang Dipertanyakan Warga Surabaya

Tak hanya kawasan Timur Tengah yang memanas. Di Jawa Timur pun kini sedang dihangatkan dengan…

6 hours ago

Kabar Duka, Gustiwiw Tutup Usia Jatuh di Kamar Mandi

Awan duka bergelayut di atas dunia entertainment Indonesia. Satu kabar mengagetkan karena seorang musisi muda,…

2 days ago

Mesir Larang Aktivis Pro Palestina ke Gaza, Medis non Muslim: Di mana Nurani Kalian?

Aksi solidaritas untuk Palestina bertajuk, Global March to Gaza diwarnai dengan adanya campur tangan politik…

3 days ago

Fadli Zon Dikecam dan Dituntut Meminta Maaf karena Pernyataan Menihilkan Pemerkosaan Massal 1998

Lama tidak terdengar kabarnya, Fadli Zon bikin geger Indonesia. Politisi Partai Gerindra ini dikritik masyarakat…

4 days ago

Kontroversi Tambang Nikel Raja Ampat, Presiden Akhirnya Cabut Izin Tambang

Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…

5 days ago

Perjalanan Kapal Madleen Bawa Bantuan ke Gaza Hingga Dirampas Israel

Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…

7 days ago