Masifnya penyebaran Covid-19 di Indonesia juga memiliki dampak serius di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Tercatat pada awal bulan Mei lalu, wilayah Sumbar sempat menempati peringkat tujuh besar nasional dengan kasus tertinggi se-Indonesia. Kini, angka tersebut turun secara drastis ke posisi 17 secara nasional.
Pencapaian spektakuler tersebut tak lepas dari kegigihan dokter Andani Eka Putra, Kepala Labor Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Bersama tenaga kesehatan lainnya, ia berjibaku mengendalikan Covid-19 di Sumbar hingga sukses menurunkan angka kasusnya.
Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang dipimpin oleh dokter Andani, tercatat pernah memeriksa hingga 2.600 sampel swab dalam waktu sehari. Jumlah tersebut termasuk rekor fantastis yang pernah ditorehkan. Hingga saat ini, lab tersebut telah memeriksa sebanyak 55.000 sampel swab.
Perjuangan dokter Andani bekerja Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas memang patut diacungi jempol. Lab tersebut sejatinya merupakan labor kecil sebelum wabah Covid-19 menjadi pandemi. Ia bahkan harus mengeluarkan biaya sendiri guna membeli peralatan dokter yang dibutuhkan, yang kini telah dihibahkan ke universitas.
Semakin meluasnya wabah Covid-19, membuat kapasitas laboratorium kemudian ditingkatkan. Dukungan pun datang dari pihak universitas dan pemerintah. Kemenkes kemudian menunjuk bahwa labor tersebut menjadi salah satu tempat pemeriksa sampel. Dokter Andani pun segera mempersiapkan staffnya yang diambil dari mahasiswa untuk membantu.
Kunci kesuksesan dokter Andani dalam mengendalikan Covid-19 di Sumbar bertumpu pada tiga hal, yakni memiliki laboratorium yang memadai, kesigapan dalam melakukan tracing, dan petugas yang mampu memeriksa sampel secara cepat. Mereka yang ketahuan positif, langsung menjalani isolasi dan dirawat. Semua tak lepas dari dukungan pemerintah dan tenaga kesehatan. Terutama mereka yang melakukan proses tracing.
Selama berjibaku menangani Covid-19, dokter Andani dan tenaga kesehatan lainnya hanya sempat libur sehari pada hari pertama Lebaran 2020. Kini, perjuangannya tersebut membuahkan hasil positif. Jika Sumbar sebelumnya berada di posisi tujuh untuk kasus tertinggi Covid-19 secara nasional, peringkat tersebut kemudian turun drastis hingga ke urutan 17 nasional.
BACA JUGA: Berita Baik Soal Virus Corona yang Kabarnya Tertutupi Kepanikan Warga
Kesuksesan dokter Andani Eka Putra mengendalikan Covid-19 di Sumatera Barat dengan metode yang diterapkannya, menjadi angin segar bagi pemerintah yang hingga saat ini masih berjuang mengatasi kasus yang ada. Semoga saja, kesuksesan tersebut bisa diikuti oleh daerah lainnya agar penularan dan kasus Covid-19 semakin turun.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…