Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/8/2020) dini hari mendadak riuh karena diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal. Peristiwa tersebut bahkan mendapat perhatian khusus dari Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. Terutama soal keterlibatan anggota TNI AD di dalamnya.
Penyerangan berbuntut pengrusakan yang melibatkan oknum anggota TNI maupun Polri memang kerap terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Pemicunya pun beragam. Mulai dari hal sepele hingga masalah besar. Semua berujung aksi anarkisme yang membuat warga sipil ketakutan. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini
Gara-gara saling tatap mata, personel TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 134 Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepulauan Riau terlibat bentrokan pada 2014 silam. Akibat yang ditimbulkan pun cukup fatal. Selain memecahkan beberapa kaca barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepulauan Riau, beberapa sepeda dan motor rusak hingga anggota TNI terluka akibat bentrokan yang terjadi.
Kedatangan Puluhan personel TNI anggota Batalyon Armed 15 Martapura ternyata membawa petaka bagi anggota Polri di Mapolres Ogan Komering Ulu di Baturaja. Usai apel pagi, mereka diserang secara membabi buta hingga jatuh korban luka. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (7/3/2013) tersebut, membuat kantor Mapolres OKU rusak, 4 orang terluka dan 2 lainnya cedera parah. Termasuk Kapolsek Martapura, AKP Ridwan.
Keributan antara Praka Edi dengan Bripka Wely ternyata berujung bentrokan berdarah bagi anggota lainnya. Padahal, masalah antar kedua anggota TNI dan Polri telah diselesaikan secara musyawarah di kantor Pemda. Dilansir dari Merdeka (19/11/2013), 1 kompi anggota 305 Telukjambe ternyata masuk ke areal Kantor Pemda lewat pintu Timur dan menganiaya anggota Dalmas yang tengah berdinas. Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi dirusak pada saat kejadian.
Berawal dari teguran karena tidak memakai helm, oknum anggota TNI 734 SNS terlibat adu mulut dengan personel Brimob di Pasar Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (21/12/2019). Usai kejadian, 40 personel TNI 734 menggeruduk asrama Polres Maluku Tenggara Barat dan melakukan pengrusakan di sana. Empat orang anggota Polri menderita luka lecet karena dipukul.
Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur kembali jadi sorotan usai menjadi sasaran amuk oknum anggota TNI AD, pada Sabtu (29/8/2020) dini hari. Tercatat, satu unit bus operasional dan mobil dinas Wakapolsek Ciracas dirusak, pagar Mapolsek dirobohkan, dan kaca kantor pelayanan dipecahkan. Dua anggota Polri yang tengah berpatroli juga dikabarkan menjadi korban pemukulan.
BACA JUGA: 5 Fakta Insiden Polsek Ciracas, Kasus Pembakaran Kantor Polisi yang Hebohkan Masyarakat
Peristiwa penyerangan markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, bukan menjadi yang pertama kalinya. Sebelumnya, kasus serupa juga pernah terjadi pada tahun 2018 silam. Menindaklanjuti kasus ini, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa menegaskan bahwa oknum anggota TNI AD yang terlibat pengrusakan Mapolres Ciracas akan dipecat dari kesatuannya.
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…