Berbicara bakat sepak bola Papua pastinya tidak usah diragukan lagi kehebatannya. Banyak pemain yang berasal dari sana menjadi andalan untuk klub di Indonesia dan juga Timnas. Dari semua pesepak bola asal Papua, Boaz Solossa menjadi salah satu paling hebat. Hal ini dibuktikan dengan segudang penghargaan yang pernah didapatkan pria asal Jayapura ini.
Terbaru, kapten Persipura ini menjadi pencetak gol pertama di kompetisi Liga1 2017. Kegemilangan Boaz saat ini, tentunya tidak didapatkan dengan mudah. Ada kerja keras dan jatuh bangun yang menyertai karirnya hingga bisa hebat seperti sekarang. Seperti apakah perjalanan Boaz untuk mencapai puncak prestasi seperti sekarang. Untuk mengetahuinya simak ulasan berikut.
Bakat besar sepak bola Boaz Solossa memang sudah terlihat sejak dirinya berumur 13 tahun, dengan mampu masuk klub amatir PS Putra Yohan. Kemampuan mengolah bola pria 30 tahun diturunkan dari sang kakak Ortizan Solossa yang terlebih dulu terjun di olahraga ini. Di Papua keluarga Solossa memang terkenal cinta bola. Hal ini dibuktikan dengan semua keluarga Boaz menjadi pemain sepak bola.
Melejit dengan Tim PON Papua membuat nama Boaz terpilih untuk memperkuat Timnas. Saat itu bakat olah bola Boaz mampu membuat pelatih timnas Peter White meliriknya. Bahkan meski di usia muda dan belum banyak jam terbang namanya tetap dipercaya dan dibawa untuk mengikuti kejuaraan Asia Tenggara mewakili timnas.
Permainan hebatnya setelah kejuaraan tersebut membuat Boaz pada tahun 2005 bergabung dengan Persipura. Dan menasbihkan dirinya menjadi pemain termuda klub. Meski memiliki umur paling muda pria asil Jayapura ini tetap mampu menembus squad utama. Bahkan pada tahun tersebut Persipura mampu dibawanya menjadi juara liga.
Kemampuan hebat Boaz membuatnya selalu masuk daftar pemain untuk memperkuat Timnas. Namun di beberapa kali panggilan tidak semuanya ia datangi. Akibat hal tersebut pernah dirinya dibilang tidak memiliki jiwa nasionalisme untuk negara. Bahkan tak jarang penolak Boaz untuk berseragam merah putih mengundang banyak netizen untuk menghujatnya.
Berbicara kualitas Boaz memang tidak usah diragukan lagi. Kemampuannya yang mampu menggunakan kedua kaki sama baik menjadikan ia selalu tampil bagus setiap musimnya. Selama berseragam Persipura, Boaz sudah memperoleh empat kali gelar juara Liga Indonesia. Dan meski selalu kedatangan pemain baru di timnya sekarang nama Boaz tidak pernah terganti.
Kisah Boaz Solossa di atas menjadi pentujuk untuk kita semua, bahwa untuk mencapai prestasi bukan perkara yang mudah ada banyak rintangan yang akan menghadang. Boaz sendiri juga harus berkali-kali jatuh dan bangkit untuk mampu seperti sekarang. Hal ini menunjukkan kepada kita semua apabila setiap kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…