Categories: Trending

Hampir Meregang Nyawa, Kisah Perempuan di Kelapa Gading Ini Bikin Merinding

Sensus Penduduk yang dilakukan pada tahun 2010 hingga 2016 silam menunjukkan bahwa jumlah perempuan di Indonesia tak lagi lebih banyak daripada laki-laki. BPS mengungkapkan bahwa jumlah laki-laki Indonesia sekarang adalah 128,1 juta jiwa, sedangkan perempuan 126,8 juta jiwa. Meskipun begitu, dilansir dari tirto.id, perempuan Indonesia yang jumlahnya sedikit, malah lebih rentan untuk melakukan bunuh diri.

Hal ini ditunjukkan oleh World Health Organization (WHO), bahwa angka bunuh diri perempuan Indonesia adalah 4,9% sedangkan laki-laki sebesar 3,7% pada tahun 2012. Kasus ini pun diperkuat oleh kejadian seorang perempuan yang mencoba bunuh diri di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara baru-baru ini. Meskipun berakhir dramatis, Boombastis.com akan merangkum kisahnya yang bikin deg-degan di setiap detiknya.

Terlibat cekcok dengan salah satu rekan kantornya

Upaya bunuh diri yang dilakukan oleh Bong Maria Agustine, seorang karyawan di Gedung Menara Satu, Kelapa Gading, Jakarta Utara sempat menghebohkan publik beberapa jam belakangan. Pasalnya, ia menangis tersedu-sedu sambil berteriak histeris. Sontak banyak orang yang menyaksikan pun melapor pada pihak berwajib untuk mendapat pertolongan.

Ilustrasi Cekcok [sumber foto]
Dilansir dari Kompas.com, seorang saksi bernama Dewi menyatakan bahwa Maria terlihat mengalami cekcok dengan salah satu rekan kantornya. Ia lalu berlari melewati pagar pembatas di parkiran gedung tersebut, dan langsung menangis. Ia pun mengancam akan mengakhiri hidupnya di sana.

Sempat membuka fitur instagram live sebelum nekat melompat

Instagram merupakan salah satu platform sosial media yang banyak digemari sekarang ini. Fitur baru pun telah dirilis bagi para penggunanya, yaitu instagram live, di mana pemilik akun bisa melakukan siaran langsung yang dapat disaksikan oleh pengikutnya. Fitur tersebut lah yang digunakan oleh Maria sebelum ia berusaha mengakhiri hidupnya.

Bong Maria Agustine [sumber foto]
Ia ingin menunjukkan kepada semua orang mengenai dirinya. Hal ini juga terjadi pada tahun 2017, dimana pengguna facebook juga memakai fitur yang sama untuk mengakhiri hidupnya. Beruntung petugas segera datang sebelum Maria memulai siaran langsung sekaligus mengakhiri hidupnya.

Aksi heroik seorang AKP Syam Ramadhan

Menyelamatkan korban upaya bunuh diri tidaklah mudah, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan, seperti bernegosiasi dari hati ke hati agar sang korban tak jadi melakukan perbuatannya. Namun, pada kasus ini Maria tak mengindahkan negosiasi dari pihak kepolisian. Tak kehabisan akal, tim penyelamatan dari Polsek Kelapa Gading pun melakukan aksi heroiknya.

Dipimpin oleh AKP Syam Ramadhan, tim dari Polsek Kelapa Gading lalu melakukan penyelamatan paksa. Setelah memasangkan perangkat lengkap pada tubuhnya, ia pun meraih Maria dan langsung menggendongnya untuk diamankan. Maria pun berteriak histeris sembari menangis.

Ada dugaan Maria mengalami depresi

Setelah diselamatkan, Maria pun ditenangkan oleh Polwan yang juga ikut turun ke lokasi. Ia lalu dengan cepat dibawa ke Polsek Kelapa Gading untuk dilakukan pemeriksaan. Dilansir dari liputan6.com, setelah dites urin, Mari dinyatakan negatif narkoba.

Ada Dugaan Depresi [sumber foto]
Namun, ada dugaan Maria mengalami syok dan depresi setelah cekcok dengan rekan laki-lakinya di kantor tersebut. Kapolsek Metro Kelapa Gading menyatakan bahwa setelah pemeriksaan usai, Maria akan segera dipulangkan pada keluarganya.

Ketika orang-orang di sekitar gedung hanya sibuk merekam

Dalam beberapa ulasan yang sudah beredar luas di sosial media, video amatir yang memuat aksi penyelamatan AKP Syam Ramadhan itu banyak versinya. Hal tersebut diambil oleh beberapa orang yang berada di sekitar lokasi. Bukan pertama kalinya, ketika seseorang mengalami musibah genting tapi orang-orang di sekitarnya malah sibuk memotret atau merekam.

Ketika Orang-orang Sibuk Merekam [sumber foto]
Beruntung salah satu dari mereka berhasil melapor ke Polsek Kelapa Gading sehingga pertolongan pun datang dengan cepat. Coba bayangkan bagaimana nasib seorang Bong Maria Agustine jika orang-orang di sekitarnya hanya sibuk memotret dan merekam, mungkin ia sudah menghembuskan nafas terakhirnya di sana.

Lewat kasus upaya bunuh diri yang dialami oleh Bong Maria Agustine ini kita sebagai masyarakat bisa mempelajari dua hal: 1) cobalah untuk peka terhadap orang yang terkena musibah, jangan sibuk dengan gadget dan berdalih mendokumentasikan, 2) bunuh diri bukanlah solusi dari segala hal. Jika kalian menemukan teman atau kerabat dekat yang akan mencoba melakukan bunuh diri, segera lapor pada pihak berwajib, ya.

Share
Published by
Harsadakara

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

3 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

4 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago