Unik Aneh

Dulu Digemari Anak 90an, Ini 4 Fakta Perang Sarung Kekinian Pakai Senjata Tajam yang Berbahaya

Ramadan baru saja berakhir, tapi banyak hal yang selalu dikenang saat bulan suci ini. Contohnya, Ramadan selalu identik dengan kegiatan-kegiatan unik untuk mengisi waktu. Mulai dari ngabuburit, main petasan, meriam berbuka dan lain-lain. Seolah jadi sebuah tradisi, semua permainan bila tak dilakukan di bulan puasa seolah ada yang kurang. Bahkan di zaman sekarang ini masih banyak yang melakukannya.

Tradisi lain yang sering dilakukan adalah perang sarung. Ya, saling memukul menggunakan sarung selepas salat Tarawih seolah jadi agenda rutin anak-anak. Namun sayang tradisi itu saat ini malah bisa merenggut nyawa seseorang. Lalu kenapa hal itu terjadi? Simak di ulasan di bawah ini.

Perang sarung anak 90-an penuh kebahagiaan

Sebelum adanya gadget, anak-anak zaman dulu mempunyai tradisi unik dalam mengisi waktu luang saat Ramadan. Salah satunya adalah perang sarung yang seolah tak pernah absen ketika bulan suci tiba. Tepatnya setelah Tarawih, anak-anak akan berkumpul saling pukul menggunakan sarung mereka. Agak sakit memang kalau kena, tapi sama sekali tidak membahayakan.

Perang sarung [sumber gambar]
Saking serunya, kadang sampai lupa waktu bahkan bisa lanjut sampai tengah malam. Tradisi seperti ini rupanya terus beregenerasi sampai sekarang, meskipun sudah banyak anak yang sibuk dengan gawai mereka, namun ada pula yang masih melakukan perang sarung, walupun jumlahnya tak sebanyak dulu.

Sekarang bisa rawan dengan tawuran

Meskipun adanya tradisi permainan perang sarung ini bagus, namun tak semua ternyata selalu berdampak positif. Pasalnya ada saja anak yang memodifikasinya jadi sedemikan rupa sehingga jadi sangat membahayakan. Salah satunya adalah perang sarung dengan senjata tajam. Sarung yang biasanya dipakai hanya untuk memukul tanpa ada niatan untuk melukai, kini dipasang dengan benda tajam.

Sarung dengan senjata tajam [sumber gambar]
Mulai dari golok, gergaji, gear motor dan alat-alat berbahaya yang lainnya. Hasilnya, tentu luka parah bisa saja diterima oleh anak-anak ini kalau terkena sabetan sarung, bahkan bisa saja merenggut nyawa. Permainan yang awalnya hanya untuk mengisi waktu luang, kini banyak yang jadi arena berdarah.

Sudah ada korban jiwa yang melayang

Permainan yang sudah mulai berubah fungsi ini ternyata akhirnya benar-benar merenggut nyawa. Seperti yang dilansir dari laman JPNN, tahun 2019 seorang pemuda di Sukabumi harus merenggang nyawa karena terkena tebasan sarung bersenjata tajam. Korban yang menderita tiga luka bacokan dan banyak cidera lainnya karena hantaman gir, nyawanya tak bisa diselamatkan.

Merenggut nyawa [sumber gambar]
Di kasus lain, perang sarung kadang selalu berakhir sebagai tawuran yang merenggut nyawa. Seperti yang terjadi di Tangerang, di mana seorang pemuda harus tewas karena kena bacokan saat tawuran. Semua bermula dari perang sarung biasa, namun salah satu kelompok tak terima hingga sampai membawa senjata tajam untuk tawuran.

Razia perang sarung sering dilakukan

Adanya banyak kejadian yang merenggut nyawa ini tentunya tidak membuat polisi diam. Sering kali dilakukan razia perang sarung, karena kebanyakan selalu berujung ke hal yang negatif. Dilansir dari laman Liputan6, di Cilegon polisi menangkap beberapa orang yang tebukti membawa sarung yang sudah dimodifikasi dengan senjata tajam.

Sering dilakukan razia [sumber gambar]
Usut punya usut, perang sarung sering dilakukan di sana bahkan seolah menjadi tradisi. Cuma akhir-akhir ini permainan tersebut mulai meresahkan, karena banyak menggunakan senjata tajam dan ada indikasi untuk tawuran. Oleh sebab itu, pihak berwajib berinisiatif untuk melakukan razia agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

BACA JUGA: Nostalgia Ramadan di Tahun 90an yang Bikin Kangen Balik Masa Kecil

Sayang sekali ya, sebuah permainan seru yang biasanya dilakukan ketika bulan Ramadan, kini malah identik dengan hal yang negatif. Apalagi perang sarung ini bisa saja meregang nyawa para pemainnya. Untuk para anak muda, kembalilah pada hakikat perang sarung yang dulu. Sebuah permainan mengisi waktu tanpa ada niatan melukai.

 

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

1 day ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago