Setelah kejadian 30 September 1965, Bung Karno mengalami banyak kemunduran di karir politiknya. Puncaknya adalah ketika beliau menjadi tahanan rumah di Wisma Yaso atas prakarsa Presiden Soeharto. Ketika itu keadaan Bung Karno sungguh miris. Putra sang Fajar si pemerdeka tanah air harus tinggal dengan serba kekurangan di tempat tersebut. Sebagai bangsa yang tahu terima kasih, tentu tak pantas Bung Karno diperlakukan macam itu.
Keadaan Bung Karno yang seperti ini bukan tidak diketahui. Banyak pihak yang aslinya gregetan dan ingin membawa Bung Karno pergi dari sana. Salah satunya adalah orang-orang Marinir TNI. Pasukan yang dulu dikenal dengan nama KKO ini bahkan pernah mengadakan semacam operasi khusus. Misinya adalah untuk membawa Bung Karno pergi dari tempat yang sama sekali tak pantas untuknya itu.
Namun sayangnya, misi ini sendiri punya akhir yang tidak terduga. Nah, lalu seperti apa kronologi dari misi rahasia satu ini? Simak ulasan lengkapnya berikut.
Peristiwa G30S bisa dibilang sebagai pukulan yang cukup berat bagi Bung Karno. Belum lagi setelah itu beliau juga memprakarsai Supersemar yang membuat posisinya makin melemah di pemerintahan. Puncaknya adalah ketika MPR mengadakan Sidang Istimewa di tahun 1967 dan menunjuk Pak Harto sebagai presiden baru. Kejadian ini pun membuat Bung Karno harus angkat kaki dari Istana negara dan mempereteli semua atribut kepresidenan.
Keadaan miris Bung Karno bukanlah sesuatu yang benar-benar rahasia meskipun beliau dijaga sedemikian ketat. Alhasil, banyak pihak yang marah dan menyayangkan kenapa sang pendiri bangsa ini harus dibegitukan setelah hal luar biasa yang dilakukannya bagi negara ini. Bukan hanya keluarga sang Proklamator, KKO pun merasa geram dengan keadaan Bung Karno.
KKO dan pasukan spesialnya yang bernama Kipam (sekarang Yontaifib) adalah salah satu satuan yang paling dekat dengan Bung Karno. Mereka sangat loyal dan sama sekali tak pernah meragukan Bung Karno. Meskipun Putra Sang Fajar banyak dibombardir isu-isu yang kurang menyenangkan.
Di Wisma Yaso Bung Karno mendapatkan pengawalan yang cukup ketat oleh TNI. Makanya, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, adalah hal yang mustahil bagi KKO untuk masuk baik-baik dan membawa Bung Karno. Akhirnya misi penyelinapan pun dilakukan.
Sebagai manusia biasa, Bung Karno jelas sama sekali tak betah tinggal di Wisma Yaso dengan segala hal buruk yang ada di sana. Dan ketika dijemput oleh korps KKO, beliau pun senang walaupun akhirnya menolak ajakan tersebut. Bung Karno punya alasan tersendiri yang mana itu jauh di atas kepentingan dirinya secara pribadi.
Seandainya Bung Karno mau saat itu untuk ikut KKO, mungkin yang terjadi selanjutnya adalah tragedi berdarah jilid II di Indonesia. Yang jelas rakyat dan aparat akan terpecah dan terjadi peperangan saudara yang akan sangat ngeri. Bung Karno dengan mengorbankan dirinya, menolak pergi dan memilih dirinya terlunta-lunta di Wisma Yaso demi bangsa ini.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…