Categories: Trending

5 Mitos Schizophrenia, Penyakit yang Bisa Membuatmu Jadi Pembunuh

Indonesia memang tidak akan pernah kehabisan berita yang menghebohkan. Setelah isu LGBT yang saat ini masih menjamur, lalu masalah penyensoran yang penuh kontroversial, dan sekarang polisi yang membunuh. Polisi yang menghabisi dua anaknya lalu memutilasi mereka dengan cara yang sangat mengerikan. Kejadian ini sontak membuat Indonesia dan lembaga kepolisian jadi gempar.

Ada ada dugaan jika pelaku yang melakukan hal mengerikan itu menderita schizophrenia yang cukup parah. Apalagi ada cerita yang mengatakan jika penyakit kejiwaan itu menyerangnya sejak berusia 4 tahun. Lantas, seperti apakah penyakit schizophrenia itu? Benarkan mampu membuat seorang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin? Yuk, simak uraian selengkapnya.

1. Hampir Semua Penderita Schizophrenia Sangat Berbahaya

Di dalam cerita fiksi atau pun film, orang dengan penyakit schizophrenia selalu digambarkan sebagai orang yang kejam. Orang yang tega melakukan apa saja dengan tanpa merasa bersalah. Misal membunuh orang yang ia cintai dengan cara yang keji. Faktanya, tak semua penderita schizophrenia adalah orang berbahaya terutama mereka yang mendapatkan perawatan.

Jadi pembunuh [image source]
Orang dengan schizophrenia memang memiliki perilaku yang tidak terduga. Kadang melakukan hal-hal yang berada jauh dari nalar. Dan mereka yang kerap melakukan kekerasan hingga pembunuhan biasanya memiliki gangguan lain. Misal kekerasan yang dialami saat kecil. Hal ini bisa membuat seorang schizophrenia terkonstruksi untuk melakukan hal yang sama.

2. Penderita Schizophrenia Punya Kepribadian Ganda

Banyak orang yang percaya jika orang dengan schizophrenia adalah orang yang memiliki kepribadian ganda. Mitos itu salah kaprah. Meski orang dengan schizophrenia sering terlepas pikiran warasnya. Mereka tetaplah orang dengan kepribadian yang sama. Tidak ada perbedaan kepribadian seperti orang yang mengalami gangguan kepribadian ganda.

Berkepribadian ganda [image source]
Orang dengan schizophrenia akan kehilangan kesadaran. Seperti terlepas dari dunia yang berisi norma-norma kebenaran. Orang dengan kepribadian ganda biasanya tahu mana benar dan salah. Namun dua kepribadian itu bertindak sendiri-sendiri. Dua gangguan ini berbeda jenis, begitu pula berbeda cara penanganannya.

3. Orang dengan Schizophrenia Biasanya Bodoh

Orang dengan gangguan schizophrenia memang akan mengalami gangguan pada beberapa tes mental. Mereka tidak bisa memperhatikan sesuatu dengan baik. Bahkan kemampuan belajar dan mengingat juga sangat rendah. Namun gangguan ini tidak serta merta membuat mereka menjadi orang yang sangat bodoh, kan?

John Nash [image source]
Banyak orang yang menderita schizophrenia justru merupakan orang pandai. Mereka adalah peraih nobel Matematika bernama John Nash. Kemampuannya dalam dunia Matematika yang rumit tak diragukan lagi. Selanjutnya ada penari balet legendaris dari Rusia bernama Vaslav Nijinsky. Dari dua contoh di atas kita bisa menyimpulkan jika mitos orang schizophrenia bodoh itu tak sepenuhnya benar.

4. Penderita Schizophrenia Harus Tinggal di Rumah Sakit Jiwa

Satu lagi mitos yang harus diluruskan agar tidak terjadi kesalahan persepsi. Orang dengan schizophrenia bukanlah orang yang gila. Mereka memang mengalami gangguan pada otak hingga kadang membuat mereka jadi hilang kendali. Meski demikian, memasukkan mereka secara permanen ke dalam rumah sakit jiwa bukanlah tindakan yang tepat.

Rumah sakit jiwa [image source]
Mungkin di saat-saat tertentu mereka butuh perawatan yang sangat intensif. Namun setelah perawatan selesai mereka bisa keluar. Keluarga harus terus mengawasi agar pengobatan berjalan dengan baik. Dengan adanya dukungan keluarga ini, tak perlu lagi seseorang dengan schizophrenia harus hidup selamanya di rumah sakit jiwa.

5. Tidak Ada Harapan Sembuh Bagi Penderita Schizophrenia

Banyak yang percaya jika orang dengan gangguan schizophrenia tidak akan memiliki kesempatan untuk sembuh. Jika sudah menderita sejak kecil, maka sampai mati akan terus menderita. Tak akan ada harapan sembuh karena penyakit mental ini tergolong parah. Namun sebenarnya penyakit ini bisa disembuhkan dengan total.

Terapi Schizophrenia [image source]
Setidaknya 25% orang yang mengalami gangguan ini bisa sembuh dengan total. Bahkan 50% orang yang menjalani perawatan mendapatkan kemajuan yang sangat pesat. Jadi mitos penyakit ini tak bisa disembuhkan adalah sebuah kesalahan. Bahkan bisa menjatuhkan harapan penderita schizophrenia yang ingin sembuh dengan total.

Inilah lima mitos seputar schizophrenia yang konon bisa membuat seseorang menjadi seorang pembunuh. Bagaimana dengan pendapat sobat Boombatis? Iyakah polisi yang membunuh dua anaknya itu mengalami gangguan schizophrenia?

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Sepak Terjang Kwik Kian Gie, Ahli Ekonomi dan Politikus yang Telah Tutup Usia

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…

3 days ago

Kontroversi Statemen Resmi Kepolisian tentang Penyebab Kematian Diplomat Muda RI

Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…

5 days ago

Tsunami Sapu Jepang Usai Gempa 8,7 yang Guncang Rusia, Sejumlah Negara Terdampak

Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…

6 days ago

Skandal Sister Hong, Pura-pura Jadi Wanita Demi Perdayai Kaum Pria dan Harta

Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…

1 week ago

Bruce Willis Demensia, Tak Ingat Dirinya Aktor Dunia

Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…

1 week ago

Dijuluki ‘Thomas Alva Edisound,’ Inikah Sang Penemu Sound Horeg?

Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…

1 week ago