Semenjak peristiwa penembakkan jamaah masjid yang terjadi di Selandia Baru beberapa waktu lalu, membuat negeri kiwi itu menjadi sorotan dunia. Terlebih, adanya statement pedas dari seorang senator Australia bernama Frasser Anning yang malah menyalahkan komunitas imigran Muslim di sana, turut membuat kontroversi yang mewarnai perjalanan sejarah dari Selandia Baru.
Meski demikian, ada sebuah nama yang sangat membanggakan umat muslim di sana. Dia adalah DR. Reza Abdul Jabbar, seorang pengusaha peternakan sukses yang berasal dari Indonesia. Dilansir dari jpnn.com, ia mempunyai ribuan sapi perah yang berlokasi di Invercragill, Selandia Baru. Seperti apa sosok pria berjenggot lebat tersebut?
Miliki cita-cita ingin menjadi petani sejak SMA
Reza yang lahir dan besar di Pontianak, Kalimantan Barat, sedari usia SMA telah memiliki cita-cita ingin menjadi seorang peternak. Dilansir dari laman jpnn.com, ia nekat merantau ke Selandia Baru saat dirinya masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas. Bukan tanpa alasan, ia memilih negeri Kiwi tersebut lantaran ingin menimba ilmu dan pengalaman di sana.
Reza juga beranggapan, Selandia Baru merupakan tempatnya peternakan terbaik di dunia sehingga cocok untuk mendukung cita-citanya yang ingin menjadi peternak. “Di New Zealand peternakannya terbaik di dunia. Karena itu, saya harus belajar di sana,” ungkap Reza yang dikutip dari jpnn.com.
Sosok perantau ulet yang hijrah ke luar negeri demi meraih cita-citanya
Saat berada di Selandia Baru, Reza meneruskan sekolahnya di bangku SMA. Hal ini lantaran dirinya sampai di negeri itu saat masih menempuh semester pertama di Indonesia. Laman nusantarakini.com menuliskan, ia benar-benar hidup sebatang kara di Selandia Baru dan tak memiliki sanak famili maupun kenalan lainnya. Pendek kata, ia benar-benar menjadi seorang perantau di usia muda.
Beruntungnya, Reza mendapat induk semang di tempat kostnya yang sangat baik pada dirinya. Sang ayah yang merupakan kontraktor ternama di Kalimantan Barat, hanya sesekali menengok dirinya di Selandia Baru. Meski demikian, Reza yang memiliki mental baja, bisa bertahan hingga sukses menjadi peternak besar di kemudian hari. Hal ini terjadi lantaran sejak kecil ia telah terbiasa dilatih kedua orang tuanya untuk mandiri dan bekerja keras dalam meraih apa yang dicita-citakan.
Sempat menjadi manajer peternakan dan rajin mengumpulkan modal untuk bisnis
Setelah lulus SMA, Reza melanjutkan pendidikannya di ke fakultas pertanian dan peternakan di Massey University hingga berhasil meraih titel S-2. Tak langsung terjun ke usaha mandiri, pria asal Pontianak, Kalimantan Barat itu sempat bekerja di sebuah peternakan peternakan sapi potong, rusa, kambing, dan domba. Ia pun sukses menjalani karirnya selama empat tahun hingga menjabat sebagai manajer.
Dilansir dari laman jpnn.com, Reza juga sempat pindah kerja di sebuah peternakan sapi perah terbesar di Selandia Baru. Pada saat itulah, ia menggunakan kesempatan tersebut untuk mengumpulkan modal usaha. Setelah terkumpul dan dianggap cukup, Reza memberanikan diri untuk membuka usaha peternakan sendiri. Modalnya berasal dari 20 ekor sapi yang ia beli pada 2002, yang per ekornya saat itu berharga USD 1.000 (sekitar Rp 9,6 juta).
Dirikan bisnis ternak sendiri dan suskes menjadi produsen susu terbesar di Selandia Baru
Dari yang semula 20 ekor, kini sapi yang dimilikinya telah mencapai 20 ribu ekor. Lahan pertanian yang ia miliki pun telah mencapai luas sebesar 926 hektare. Laman jpnn.com menuliskan, Reza hanya mempekerjakan pegawai sebanyak enam orang untuk mengurus semua kegiatan di peternakan miliknya, lantaran semua telah dikerjakan secara otomatis menggunakan mesin. Reza sendiri mulai bekerja pukul 03.30 dan baru selesai pukul 20.00. Bisa dibilang, disiplinnya inilah yang membuatnya sukses sebagai peternak.
Tak hanya itu, Reza juga menjalin kerjasama dengan peternak lainnya dan kemudian membangun koperasi pengolahan susu bernama Fonterra di Edendale yang menaungi 6.789 peternakan, di mana gabungan ini mampu mengolah 15 juta liter susu per hari. Untuk mendukung kegiatannya, Fonterra memiliki 487 truk tangki berkapasitas 28.000 liter, 4 laboratorium, dan 86 pabrik pengolahan. Fonterra pun meraih tahun 2012 mencapai USD 7 miliar. Pasaran pabrik susu menjangkau seluruh dunia, terutama Asia Pasifik. Diktutip datri jpnn.com, Reza juga sukses memiliki aset sebanyak NZD 20 juta (Rp191,266 miliar).
BACA JUGA: Mengintip Rahasia Sukses Pria Sederhana Asal Jawa Timur yang jadi Bos Kontraktor di Jepang
Kerja keras dan fokus dalam meraih cita-cita, menjadi salah satu poin penting yang bisa kita ambil dari kisah sukses Reza di atas. Berani merantau ke luar negeri dengan disertai niat untuk belajar dan menambah pengalaman, berhasil mengantarkannya menjadi peternak yang sukses di negeri orang. Hebat ya Sahabat Boombastis.