Beberapa negara di Afrika sana memang mengalami ketimpangan yang luar biasa. Ya di satu sisi ada negara dan penduduknya yang sudah maju dan makmur. Namun di sisi lain banyak dari negara dan suku-suku yang mengalami kelaparan. Jangankan memikirkan masalah teknologi, konflik di negaranya sering terjadi lantaran baru terbentuk.
Hal itu juga di alami oleh beberapa suku di dataran Namibia sana. Namun uniknya di sana para penduduknya menggunakan hal ekstrem untuk mempertahankan nafkah. Ya menggunakan sebuah senjata api untuk menjaga ternak. Kenapa bisa begitu? Simak ulasan berikut ini.
Para peternak di Sudan yang memakai senjata tak biasa
Memang bagi para peternak sapi atau kambing adanya binatang pemangsa atau maling jadi salah satu masalah tersendiri. Apalagi mengingat kalau harga jual dari ternak ini sendiri yang lumayan mahal bikin rugi bukan main. Oleh sebab itu kadang diperlukan para penjaga ternak biar gak kecolongan.
Sapi yang dijaga ternyata bukan yang biasa
Penggunaan senjata api AK-47 memang terasa ganjil buat kita kalau hanya untuk menjaga ternak. Namun siapa sangka sapi yang dijaga itu bukan seperti yang biasa. Bagaimana tidak pasalnya sapi milik suku Mundari ini memiliki julukan sebagai ‘Rajanya para sapi’.
Keadaan sehabis konflik malah memperkeruh suasana
Satu hal lagi yang membuat para pemilik sapi di Suku Mundari ini menggunakan senjata api adalah keadaan di sana sendiri. Pasalnya keadaan baru merdeka 2011 membuat masih banyak PR yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Salah satunya adalah kemakmuran yang tidak merata dan kemiskinan di mana-mana.
‘Sapi raja’ yang memang sangat berharga
Bagi suku Mundari ini, sapi yang memiliki adalah segalanya buat mereka. Bukan hanya dijual untuk diternakkan atau diambil dagingnya, bahkan sapi ini juga dipakai sebagai mas kawin. Tidak hanya itu bahkan semua bagian dari binatang ini bisa dipakai.
Keadaan di sana ternyata memaksa para petani menggunakan cara yang sangat ekstrem. Apalagi dengan keadaan negeri yang tidak stabil malah memperkeruh suasana. Semoga akan segara hukum yang menaunginya sehingga tak ada lagi korban, namun keamanan tetap terjaga.