Sekarang ini pengemis memang sedang banyak disoroti. Apalagi sepertinya semakin hari jumlah pengemis semakin banyak saja. Mungkin sudah saatnya pengemis ini menjadi salah satu profesi yang dianggap profesional atau bahkan bersertifikat. Ya siapa tahu, kan sekarang pengemis ada di mana-mana.
Sebenarnya ya nggak heran kok kalau ada banyak orang yang akhirnya memilih untuk ber-‘profesi’ menjadi seorang pengemis. Gimana nggak, kalau mereka punya banyak kemudahan seperti berikut ini.
Jadi pengemis itu nggak perlu sekolah tinggi-tinggi. Kalau perlu malah nggak perlu sekolah sekalian. Langsung aja jalan ke perempatan jalan atau ke alun-alun dan duduk diam di sana dengan membawa kaleng. Kalau perlu, ikuti satu atau dua orang yang terlihat prospektif sambil ngotot minta. Pasti nanti dapat uang dari mereka.
Jadi pengemis juga nggak bakal keluar banyak energi. Kalau capek keliling ya tinggal duduk aja sambil berteduh dengan kaleng kecil yang tetap terpasang. Nanti juga pasti masih ada saja yang akan mengisi kaleng tersebut. Nggak perlu susah-susah jadi pekerja kasar kalau memang takut capek.
Ada yang bilang kalau nggak mau kerja pakai otot, maka pilihan selanjutnya adalah kerja menggunakan otak yang nggak terlalu capek. Tapi ya otomatis capeknya memang ada di otak sih. Terkadang akan mengalami stres juga. Kalau nggak mau mikir juga ya pengemis memang bisa jadi pilihan profesi.
Jadi pengemis itu ternyata bisa bikin kamu cepat kaya. Sudah sering kok muncul berita tentang pengemis, kakek-kakek pengamen dengan baju boneka atau sejenisnya yang kelihatannya saja begitu mengundang iba, tapi ternyata rumahnya bahkan bisa lebih gede dari mereka yang memberi sedekah. Nah lho…
Seperti yang disebutkan sekilas di poin sebelumnya, modal buat jadi pengemis itu gampang. Baju compang-camping gampang banget dapatnya. Ditambah dengan pasang wajah memelas atau dengan sedikit efek bekas luka bisa jadi lebih meyakinkan dan mengundang rasa iba.
Dengan segala macam kemudahan tersebut, jelas sudah bahwa profesi sebagai seorang pengemis memang cocok untuk mereka yang MALAS kerja keras. Mereka yang tidak mau keluar keringat dan merasakan stres gara-gara harus bekerja.
Dengan berbagai alasan tersebut, ya memang nggak heran kalau pengemis menjadi profesi yang menggoda bagi sebagian orang. Kalau memang sudah tidak mau memanfaatkan otak dan otot sih ya silahkan saja jadi pengemis. Asalkan sudah tidak malu lagi mengiba-iba minta belas kasihan orang yang mau berjuang dan bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.
Begitulah gambaran ironi dari permasalahan para pengemis ini. Tidak diberi itu kadang kita sendiri merasa kasihan melihat orang yang mengiba-iba. Tapi mau diberi itu kok ya ternyata mereka lebih kaya dari kita sendiri. Apa kita ikutan jadi pengemis saja? Toh kalau ditangkap Satpol PP cuma dicatat, dibina, lalu dilepas lagi. Apa susahnya?
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…