Categories: Tips

5 Tingkah Pendaki Gunung Yang Berakibat Fatal Bagi Kehidupan Dunia

Kini banyak sekali tayangan televisi dengan mengusung tema traveling. Dari mulai menjelajah hutan, lautan hingga pucuk gunung tertinggi menjadi destinasi wisata pilihan mereka. Selain menyajikan pemandangan super keren, tayangan tersebut juga memberikan pengetahuan untuk merawat dan menjaga alam.

Baca Juga : 4 Kasus Pembunuhan Hewan Keji Oleh Orang Indonesia yang Bikin Gregetan

Salah satu tujuan para traveler untuk mengadu adrenalin adalah gunung. Sayangnya, banyak dari kita keliru ketika menjamah hutan untuk menuju puncak. Akibatnya diri sendiri, orang di sekitar kita dan kehidupan dunia yang mendapatkan dampaknya. Lalu seperti apakah tingkah para pendaki gunung yang berakibat fatal bagi kehidupan dunia ini? Berikut ulasannya.

1. Membuang Sampah Sembarangan

Deman naik gunung mulai muncul pada awal tahun kemarin. Banyak orang berbondong-bondong menaiki gunung hanya untuk foto dengan membawa sepotong kertas yang bertuliskan testimoni pribadi. Sayang, bukannya membawanya pulang, kertas-kertas ini dibiarkan menumpuk di atas gunung.

Aksi Bersih Gunung Semeru [Image Source]
Tak hanya kertas, ternyata bungkus makanan, kaleng, botol minum hingga kantong kresek terlihat berceceran di beberapa gunung besar di Indonesia. Seperti Gunung Semeru, gunung api tertinggi di Jawa ini menjadi salah satu gunung dengan jumlah sampah terbanyak. Penumpukan sampah ini tak hanya mengganggu pemandangan saja, namun juga membuat perilaku hewan di gunung berubah.

2. Aksi Vandalisme

Tak cukup mencorat-coret dinding di tembok-tembok kota, kini banyak orang berpindah mencorat-coret kayu dan juga batu di atas gunung. Banyak orang berfikiran bahwa menuliskan sesuatu di pohon tersebut menjadi sebuah bukti bahwa mereka pernah berkunjung ke gunung tersebut.

Aksi Vandalisme di Gunung [Image Source]
Fatalnya lagi, sudah banyak para pendaki gunung yang melakukan vandalisme ini di gunung-gunung yang ada di dunia seperti Gunung Fuji. Pendaki gunung yang diduga berasal dari Klaten ini membuat tulisan “Indonesia” di gunung tersebut. Tak hanya merusak lingkungan hidup yang ada di gunung tapi juga membuat malu nama Indonesia di dunia.

3. Membuat Api Unggun di Gunung

Kebakaran yang terjadi Gunung Lawu pada Senin kemarin bukanlah karena faktor alam yang terlalu panas sehingga beberapa pohon terbakar. Namun, bencana tersebut terjadi karena adanya percikan api yang masih belum padam dan ditinggalkan oleh para pendaki yang menjadi korban kebakaran di Gunung Lawu.

Membuat Api Unggun di Gunung [Image Source]
Hal ini menjadi bukti bahwa membuat api di gunung itu sangat berbahaya apalagi ditinggalkan dalam keadaan masih menyala. Bukan untuk memberikan larangan membuat api unggun, tapi api bisa saja dinyalakan di sebuah tempat yang lapang dan besar. Tentu itupun harus ditinggalkan ketika sudah dalam keadaan padam.

Baca Juga : 5 Alasan Berkebun di Rumah Bisa Menyelamatkan Bumi dan Hidupmu

4. Membawa Pulang Tanaman dan Hewan Langka di Hutan

Ratusan jenis tanaman dan hewan langka yang ada di hutan kini terancam punah. Bukan hanya karena adanya kerusakan hutan secara alamiah, namun juga karena faktor manusia. Mulai dari pembuangan sampah hingga vandalisme mengakibatkan perilaku hewan berubah sementara tanaman langka mulai mati.

Bunga Edelwis di Puncak Gunung [Image Source]
Selain itu, banyak para pendaki yang sengaja menaiki gunung hanya untuk mencari hewan atau tanaman langka. Setelah menemukan tanaman dan hewan tersebut baru dibawa pulang untuk dijual secara ilegal kepada orang tertentu. Kelakuan para pendaki ini tentu membuat 76 spesies hewan dan 127 tumbuhan mulai terancam hilang.

5. Membunuh Hewan Secara Keji

Banyak pendaki gunung yang sengaja membawa pulang tangkapannya untuk dijual kembali. Namun, tak sedikit orang yang tega membunuh beberapa hewan untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Seperti harimau atau ular, mereka tak segan-segan membunuh hewan-hewan tersebut dan hanya membawa pulang kulitnya saja.

Ikan Mati [Imag Source]
Adapula dari para pendaki yang memancing ikan di sungai atau danau untuk digunakan sebagai lauk makan. Sayangnya, banyak dari mereka yang membuang ikan-ikan kecil di tanah hingga tergeletak mati. Matinya ikan-ikan ini tidak hanya mengurangi habitat di air, tapi juga membuat udara tercemar bau busuknya ikan.

Baca Juga : 4 Perlengkapan PENTING yang Wajib Dibawa Perempuan Saat Traveling

Memang tidak mudah untuk mengubah kebiasaan yang kita bawa di kehidupan sehari-hari. Namun banyaknya tingkah laku para pendaki yang kelewatan batas ini juga membuat kehidupan dunia dan orang di sekitar kita mendapatkan akibatnya. Kondisi lingkungan tersebut akan berpengaruh terhapap kondisi kita juga. Karena itu sudah selayaknya kita meninggalkan kebiasaan yang berakibat buruk kepada orang lain dan mulai menjaga dan merawat lingkungan kita.

Share
Published by
titi

Recent Posts

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

9 hours ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

2 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

4 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

2 weeks ago

Misteri Kematian Ibu Muda di Gresik, Uang Raib hingga Saksi Ditemukan Meninggal

Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…

4 weeks ago