Menyaring sampah [image source]
Menangani masalah limbah atau sampah di Indonesia sama halnya seperti bergelut dengan persoalan banjir yang tak kunjung reda. Mungkin bagi sebagian orang limbah merupakan hal kecil yang bisa ditangani seiring berjalannya waktu, tapi nyatanya sampai sekarang belum ada penyelesaian yang pasti. Bahkan menurut hasil penelitian dari Jenna R Jambeck yang dipublikasikan di sciencemag.org 2015 lalu Indonesia menempati posisi kedua sebagai penyumbang limbah plastik ke laut menyusul Tiongkok.
Ada juga riset yang menyebutkan bahwa setiap tahunnya satu orang Indonesia menghasilkan kurang lebih 700 kantong plastik. Data itu baru mengungkap tentang satu orang saja, lalu bagaimana jika skalanya sudah lebih besar seperti perusahaan atau pabrik yang secara rutin juga ikut membuang sampah atau limbahnya di lingkungan masyarakat? Tentu saja terjadinya pencemaran lingkungan tidak bisa dipungkiri, entah itu pencemaran sungai, laut, maupun udara.
Apa jadinya bila 10 tahun lagi negara ini tetap belum bisa menyelesaikan masalah kotoran ini? Tentu saja anak cucu kita tak lagi bisa menikmati jernihnya sungai, birunya laut, dan segarnya udara. Dan di bawah ini adalah bukti bahwa masalah pencemaran di Indonesia bisa menghantui kita.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…