Orang bilang cinta itu bikin hilang akal sehat. Cinta juga yang bikin seseorang rela mati. Mungkin sebelumnya kalian menganggap kisah Romeo dan Juliet itu cuma kisah fiksi saja, tapi setelah melihat pasangan sejoli asal Samarinda ini, mungkin kalian tak lagi bisa meremehkan kekuatan cinta. Memutuskan mati bersama mungkin sebuah tindakan yang terlampau dramatis.
Tapi hal itulah yang benar-benar dilakukan oleh pasangan Nurhayati dan juga Yudi. Atas dasar cinta sama cinta, keduanya memilih tindakan bodoh dengan cara yang dianggap mesra: yaitu bunuh diri bersama. Bermodalkan seutas tali nilon, keduanya membutuskan untuk mati bersama atas dasar cinta. Berikut ini adalah kisah selengkapnya.
Nurhayati merupakan warga baru di Samarinda. Sebelumnya, ia bersama orangtua tinggal di Manado. Saat baru di Kalimantan, ia tinggal bersama kakaknya. Di Samarinda pula ia mulai jatuh cinta dan berpacaran dengan Yudi. Sejauh ini, menurut keterangan Wira yang merupakan kakak kandung korban, hubungan Nur dan Yudi terlihat seperti pada umumnya pasangan pacaran, tak ada sesuatu yang aneh.
Diketahui jika Nurhayati sudah meninggalkan rumah selama beberapa hari. Saat itu, Nur dijemput oleh kekasihnya Yudi. Setengah jam sebelum berangkat, Yudi menghubungi Wira—kakak kandung Nur untuk minta izin mengajak adiknya bertemu untuk terakhir kali.
Sejak menghilangnya Nurhayati, baik keluarga dan masyarakat setempat mulai melakukan segala cara guna menemukan gadis berparas ayu tersebut. Wira dan suaminya berkali-kali menelpon hingga mengirim pesan ke nomor ponsel Nurhayati, namun sama sekali tak menemukan balasan. Pencarian baru menemukan titik terang setelah salah seorang warga bernama Mustari menemukan motor milik korban di semak-semak, kunci kontaknya juga masih menempel.
Keesokan harinya, keluarga korban serta beberapa warga memutuskan mencari Nurhayati di sekitar motor korban ditemukan. Namun, baru beberapa menit mencari, keluarga menemukan sesuatu yang tak diduga. Tubuh Nurhayati dan Yudi tergantung dengan posisi nyaris berpelukan. Dilihat dari kondisi korban yang sudah membusuk, diguga jika korban meninggal sejak pertama kali meninggalkan rumah.
Tak ada yang tahu pasti penyebab dua sejoli ini bunuh diri. Padahal, sebelumnya mereka sudah memutuskan untuk menikah. Keluarga juga sudah memberikan restu, tinggal menunggu pihak keluarga Nurhayati yang masih di Manado mengirimkan kartu keluarga untuk mengurus KTP Samarinda. Namun ternyata, Yudi sudah tidak sabar ingin menikah dengan Nurhayati. Nur akhirnya juga tak sabar ingin punya KTP.
Dari kisah sejoli tersebut, semoga bisa jadi pembelajaran bagi kita untuk lebih dewasa. Sebelum mencintai orang lain, akan lebih baik jika kita lebih mencintai diri sendiri daripada apapun, hingga apapun yang terjadi, nyawa diri yang tak memiliki garansi ini tak sampai dikorbankan.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…