Sejauh ini, Palangka Raya memang dianggap sebagai kandidat paling kuat untuk dijadikan ibukota pengganti Jakarta. Wacana pemindahan tersebut bahkan sudah dibahas sejak pemerintahan Soekarno dan baru kembali diulas pada masa pemerintahan Jokowi. Memang, wacana tersebut memiliki banyak dukungan, mengingat kondisi Jakarta yang saat ini disebut-sebut tidak lagi cocok dijadikan ibukota.
Meski demikian, memilih Palangka Raya sebagai pengganti Jakarta juga tidak sepenuhnya mendapat dukungan. Ada beberapa pihak yang merasa jika salah satu kota di Kalimantan Tengah tersebut belum memenuhi syarat sebagai ibukota. Adapun alasannya adalah sebagai berikut:
Syarat utama suatu wilayah bisa menjadi ibukota negara adalah tidak terdampak bencana alam, entah itu gempa bumi, tsunami, kebakaran asap, hingga banjir. Dan kalau berdasarkan hal ini Jakarta tentu tidak masuk kriteria sebagai ibukota karena bencana banjir selalu jadi langganan di sana. Bahkan sampai hari ini belum benar-benar ketemu solusi terbaik untuk menghilangkan banjir dari tanah Betawi itu.
Seperti kita ketahui bahwa wilayah kalimantan kerap terjadi kebakaran hutan. Hal itu disebabkan oleh luasnya lahan hutan dan juga kemarau panjang di sana membuat hutan rawan kebakaran. Tentu kita masih ingat dengan bencana kabut asap yang melanda Kalimantan selama tiga bulan pada tahun 2015 silam.
Pengamat lingkungan dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menuturkan jika mayoritas tanah di Palangka Raya merupakan tanah gambut. Jenis tanah tersebutlah yang membuat hutan di Kalimantan Tengah mudah sekali terbakar. Namun, rupanya bukan hal itu saja yang harus dicemaskan.
Menyikapi wacana pemindahan ibukota ke Palangka Raya, Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran memang sangat mengapresiasi niatan tersebut. Namun, masih ada kekhawatiran perihal kearifan lokal di Kalimantan. Bagaimanapun juga, suku Dayak merupakan ‘tuan’ di Kalimantan. Munculnya kekhawatiran terkikisnya budaya Dayak memang bukan tanpa alasan.
Itulah empat alasan kenapa Palangka Raya masih belum cocok dijadikan ibukota pengganti Jakarta. Jika memang kota di Kalimantan Tengah tersebut belum menenuhi syarat, kira-kira kota manakah yang paling cocok menurutmu?
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…