Categories: Trending

Pahlawan Kebangkitan Nasional Yang Hampir Terlupakan

Apakah arti sebuah pahlawan dalam hidup Anda? Dia adalah orang hebat yang berjasa untuk hidup Anda hari ini, maka sudah seharusnya jasa-jasanya tidak dilupakan begitu saja. Indonesia juga punya pahlawan-pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaanya. Tapi ironisnya, generasi penerusnya seakan ‘lupa’ terhadap jasa-jasa mereka.

Apakah cara kita menghargai jasa mereka hanya dengan menggunakan nama nereka sebagai nama jalan saja? Tentu tidak, kita juga harus meneruskan perjuangan mereka untuk mewujudkan indonesia yang benar-benar merdeka.

Maka menjelang hari kebangkitan nasional ini, marilah kita mengenang kembali para pahlawan yang membangkitkan nasionalisme untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Mereka adalah pelopor bangkitnya semangat nasionalisme muda-mudi dari generasi-ke generasi hingga hari ini. Siapa sajakah mereka ? ini dia para pahlawan kita.

1. Dr. Soetomo

Tokoh Kebangkitan Nasional yang berhak menempati urutan pertama adalah Dr. Soetomo, Kenapa begitu? Ini karena, peringatan Hari Kebangkitan Nasional sendiri ditetapkan berdasarkan hari berdirinya organisasi Boedi Utomo pada 20 mei 1908 silam yang dipelopori oleh beliau.

Dr. Soetomo [imagesource]
Mungkin jika pahlawan lulusan STOVIA ini tidak mendirikan organisasi tersebut, maka tidak akan bermunculan organisasi-organisasi serupa lainnya. Pergerakan nasional serta kebangkitan bangsa ini melawan penjajahan tidak akan pernah terwujud.

2. Dr. Cipto Mangunkusumo

Dr. Cipto Mangunkusumo adalah orang yang berjasa besar dalam membangkitkan semangat nasionalisme lewat tulisan-tulisannya dalam De Express. Bahkan beliau harus menanggung resiko kehilangan pekerjaan sebagai seorang dokter, karena cenderung mengkritik Belanda pada saat itu.

Dr. Cipto Mangunkusumo [imagesource]
Berbeda dengan generasi bangsa masa kini yang cenderung bisa mengkritik tapi tidak melakukan apa-apa untuk memperbaiki negeri ini. Dr. Cipto bersama dengan teman-temannya mendirikan organisasi politik pertama yang bernama Indische Partij. Walaupun dipecat sebagai pegawai Belanda ternyata tidak membuat nyalinya surut tapi malah semakin bersemangat melawan penjajahan.

3. Douwes Dekker

Sikap cinta tanah air benar-benar patut kita contoh dari seorang Douwes Dekker. Beliau memperlihatkan bahwa, walaupun ia tidak sepenuhnya berdarah Indonesia, tapi tetap memperjuangkan persatuan Indonesia.

Douwes Dekker [imagesource]
Beliau mempunyai pemikiran bahwa Boedi Utomo yang berdiri sebelumnya, hanya bergerak di bidang kebudayaan. Maka berdirilah Indische Partij di tahun 1912, dengan tujuan yang lebih besar untuk menentang penjajahan.

4. HOS Cokroaminoto

Pahlawan hebat ini pernah mendapat julukan “Raja Tanpa Mahkota”. Sebutan ini disematkan kepadanya karena perjuangan beliau membela kaum pribumi dengan semangat nasionalisme yang cerdas.

HOS Cokroaminoto [imagesource]
Beliau berjuang melalui rumahnya yang digunakan sebagai tempat kost. Berawal dari rumah kost inilah HOS Tjokroaminoto mengajarkan nasionalisme hingga masalah politik pada pemuda-pemuda yang nantinya akan menjadi tokoh-tokoh penting di Indonesia. salah satu yang beliau ajarkan adalah sikap percaya diri dan mengangap bahwa orang pribumi itu sederajat dengan orang asing seperti Belanda.

5. Ki Hadjar Dewantara

Selain menjadi pahlawan pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara juga ikut memperjuangkan kemerdekaan indonesia, beliau mencurahkan buah pikirannya dan mengajak orang lain melawan penjajahan melalui bangku pendidikan.

Ki Hadjar Dewantara [imagesource]
Beliaulah yang mempelopori berdirinya sekolah untuk rakyat pribumi, sehingga tak hanya ilmu pengetahuan yang disalurkan tapi juga rasa nasionalisme untuk mencapai indonesia merdeka yang diimpi-impikan.

Belum terlambat untuk membenahi negeri tercinta ini, para pahlawan-pahlawan hebat tersebut telah membuktikan bahwa dengan menanamkan jiwa nasionalisme maka Indonesia dapat disatukan dan memperoleh kemerdekaanya, hal itu juga dapat dilakukan saat ini tapi bukan untuk merdeka dari penjajahan tapi merdeka dari kemiskinan hingga kebodohan dan mempertahankan persatuan dan kesatuan atas keberagaman Indonesia saat ini.

Share
Published by
Febri

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

4 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

5 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago