Drama pembantaian yang dilakukan Nazi rupanya tidak berakhir bersamaan dengan menyerahnya Jerman pada perang dunia II. Sebagian orang Yahudi yang berhasil bertahan hidup memutuskan untuk membalaskan dendam saudara-saudara mereka yang tewas.
Memang ratusan ribu orang dihukum karena bertanggung jawab atas peristiwa Holocaust. Tapi jumlah itu sangatlah kecil jika dibandingkan seluruh pasukan yang turut melakukan pembantaian dan penganiayaan. Total dari seluruh pasukan Nazi mencapai 3 juta. Sebagian besar dari mereka sempat ditangkap namun segera dibebaskan tanpa syarat. Kaum Yahudi merasa keadilan belum ditegakkan jika jutaan tentara itu belum dihukum seberat-beratnya. Atas dasar itulah, Abba Kovner, seseorang yang selamat dari Holocaust membentuk pasukan Nakam untuk membalas dendam orang-orang Yahudi.
Nama Nakam sendiri berasal dari bahasa Ibrani yang berarti balas dendam. Mereka tidak hanya terdiri dari kaum Yahudi di Eropa yang masih hidup, namun juga kaum Yahudi yang tinggal di Palestina. Semua racun yang digunakan pada operasi Nakam berasal dari negara Timur Tengah tersebut. Presiden pertama Israel, Chaim Weizmann juga memiliki peran yang besar di organisasi ini.
Jumlah orang Yahudi yang kehilangan nyawa saat perang dunia II tidaklah main-main. Nazi dengan keji membunuh 6 juta orang atau setara dengan penduduk Singapura saat ini! Nakam pun merencanakan pembalasan yang tidak kalah keji, yaitu membunuh 6 juta orang Jerman. Meskipun pada akhirnya misi mereka tidak berhasil, namun mereka benar-benar serius melakukannya.
Ribuan mantan tentara Nazi harus mendekam di penjara Stalag 13 akibat perilaku mereka. Sebagai tahanan, mereka tentunya memerlukan makanan. Nakam menemukan bahwa roti yang dimakan tahanan mantan tentara Nazi disuplai dari satu perusahaan roti lokal. Salah seorang anggota Nakam yang termuda, Arye Distel pun melamar pekerjaan di perusahaan tersebut dan diterima tanpa ada yang mencurigai karena penampilannya memang mirip sekali dengan bangsa Arya, yaitu bermata biru.
Terbentuknya negara Israel tidak lepas dari peran perang dunia II. Kaum Yahudi yang menyaksikan pembantaian terhadap rekan dan keluarganya tidak mau lagi tinggal di Eropa. Mereka merasakan trauma yang mendalam. Untuk itu, pasukan Nakam pun membantu mereka mengungsi ke tempat baru yang lebih aman dan nyaman, yaitu Palestina.
Pasukan pembalas dendam ini memang jarang didengar, tapi mereka telah mengubah sejarah. Aksi-aksi mereka juga terus dikenang oleh kaum Yahudi. Seseorang dari anggota Nakam yang masih hidup mengatakan bahwa meskipun apa yang mereka lakukan tidak sesuai target, meskipun mereka harus membunuh orang, ia tidak pernah menyesal tergabung di organisasi ini karena telah membalaskan dendam keluarganya.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…