Jakarta diguyur hujan deras terus menerus pada Kamis (6/10/2022). Hal ini mengakibatkan 17 ruas jalan dan 41 RT direndam banjir. Warga di sejumlah kawasan pun sampai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta masih memantau wilayah Jakarta yang tergenang banjir. Sementara itu menurut data BMKG, Jakarta masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sampai Sabtu (8/10/2022).
Salah satu akibat dari banjir yang melanda Jakarta, yaitu robohnya tembok pembatas di Madrasah Tsanawiyah (MTsN) 19 Jakarta yang berada di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Bagaimana kronologi peristiwa tersebut dan situasi terkini? Simak ulasan selengkapnya berikut.
Tembok di area MTsN 19 Jakarta roboh karena diduga tidak kuat menahan air banjir pada Kamis (8/10/2022). Awalnya, hujan deras pada pukul 14.30 WIB membuat air di gorong-gorong meluap, sehingga area sekolah pun tergenang banjir. Saat itu, terdapat setidaknya 5 orang siswa yang sedang bermain di atas panggung permanen di halaman sekolah. Selain itu, terdapat beberapa siswa yang menonton mereka dari jendela kelas lantai 2.
Menurut kesaksian seorang siswa, ia mendengar seperti suara retakan dan genting jatuh, kemudian tembok panggung pun roboh. Saat tembok jatuh, guru yang berada di lokasi pun langsung keluar ruangan untuk mengangkat puing-puing tembok yang roboh dan menolong siswa. Selain hujan deras, sistem drainase yang buruk di lokasi juga diduga menjadi penyebab air gorong-gorong meluap. Menurut salah seorang guru MTsN 19 Jakarta bernama Edison, ada bangunan pembatas rumah warga yang roboh kemudian menimpa tembok panggung.
Sebanyak 3 orang siswa yang sedang bermain di panggung pun tertimpa tembok, mengakibatkan ketiganya meninggal dunia. Mereka bertiga adalah siswa laki-laki berusia 13 tahun bernama Dicka Safa Ghifari yang rencananya dimakamkan di TPU Johar, Muh. Adnan Efendi rencananya dimakamkan di TPU Cilandak, dan Dendis Al Latif rencana dimakamkan di TPU Kampung Kandang.
Selain korban meninggal dunia, terdapat siswa yang mengalami luka-luka. Mereka adalah Adisya Daffa Allutfi (13 tahun), Nabila Ika Fatimah (15 tahun), dan Nirjirah Desnauli (14 tahun). Korban luka-luka sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Prikasih, Pondok Labu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa penyebab pasti tembok roboh akan diselidiki oleh pihak terkait. Sementara ini, bangunan sekolah belum dapat digunakan akibat dari banjir. Pemerintah DKI Jakarta pun menyampaikan akan membantu Kementerian Agama menyiapkan fasilitas lain untuk tempat siswa belajar.
Di samping itu, pemerintah juga dikatakan siap membantu untuk bisa membangun kembali sekolah. Anies juga bertolak ke rumah duka untuk takziah dan menyampaikan uang santunan kepada keluarga korban dari pemerintah DKI Jakarta. Kondisi terkini, banjir di MTsN 19 Jakarta sudah mulai surut. Sampai saat ini pihak terkait masih melakukan evakuasi.
BACA JUGA: Kisah Banjir Jakarta Tahun 1918 yang Dulu Bikin Warga Lokal dan Orang Belanda Kalang Kabut
Semoga korban jiwa tidak bertambah lagi dan penyebab pasti robohnya tembok dapat diketahui secepatnya. Harapannya, tidak ada lagi kejadian serupa menimpa sekolah yang terkena banjir.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…