Trending

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Jepang, Bikin Dunia Ketar-ketir

Korea Utara, negara yang penuh misteri karena jarang orang dapat berkunjung ke sana. Di sisi lain, negara komunis yang dipimpin oleh Kim Jong Un ini juga ditakuti karena mempunyai kekuatan rudal dan nuklir. Bahkan, baru-baru ini Korea Utara menembakkan rudal ke arah Jepang.

Hal ini tentu saja membuat rakyat Jepang siap siaga. Selain itu, dunia pun dibuat gempar dengan penembakan rudal mendadak oleh Korea Utara. Mengapa Korea Utara menembakkan rudal ke Jepang? Bagaimana reaksi Jepang dan negara-negara lain? Simak ulasan Boombastis.com selengkapnya.

Korea Utara tembakkan rudal tanpa peringatan

Pertama kalinya dalam 5 tahun terakhir, Korea Utara menembakkan rudal ke arah Jepang tanpa peringatan pada Selasa (4/9/2022) pagi dini hari waktu setempat. Sebelumnya, Korea Utara pernah melakukan hal yang sama pada 2017. Rudal Korea Utara menempuh jarak sepanjang 4.500-4.600 kilometer dengan ketinggian lebih kurang 1.000 kilometer, sebelum akhirnya jatuh di Samudra Pasifik, yang cukup jauh dari area Jepang.

Hwasong-17, rudal balistik terbesar milik Korea Utara. [Sumber Gambar]
Kecepatan tertinggi rudal tersebut mencapai Mach 17, atau 17 kali kecepatan suara. Rudal tersebut juga melewati Pulau Guam yang masuk dalam wilayah Amerika Serikat, karena jarak pulau ini saja sekitar 3.380 kilometer dari Korea Utara.

Warga Jepang bagian utara seperti Pulau Hokkaido dan Kota Aomori, terbangun karena bunyi sirene. Mereka juga menerima pesan berisi peringatan bahwa Korea Utara meluncurkan rudal, warga diharapkan untuk mengungsi ke gedung atau bawah tanah. Warga Jepang juga diminta untuk waspada akan puing-puing yang jatuh ketika rudal sedang terbang di atas. Dilaporkan, tidak ada korban jatuh dalam penembakan rudal tersebut.

Tujuan Korea Utara meluncurkan rudal ke Jepang

Alasan Korea Utara meluncurkan rudal ke Jepang masih belum diketahui secara pasti. Hal ini pun membuat sejumlah ahli berspekulasi. Rekan senior untuk Studi Keamanan Jepang di International Institute for Strategic Studies, Inggris, bernama Robert Ward mengatakan tindakan Korea Utara mungkin untuk mengeksploitasi situasi internasional yang tidak stabil.

Gambaran uji coba rudal balistik Korea Utara. [Sumber Gambar]
Sementara itu, Joseph Dempsey selaku rekan peneliti untuk analisis pertahanan dan militer di International Institute for Strategic Studies menambahkan bahwa peluncuran rudal Korea Utara ke arah Jepang mungkin untuk mengukur akurasi jarak terbang rudal. Selain itu, juga untuk menguji ketahanan dan kemampuan rudal.

Pada awal tahun ini, Kim Jong Un pernah menyampaikan bahwa ia akan mengembangkan senjata nuklir Korea Utara dengan kecepatan paling tinggi. Sehingga muncul perkiraan lain yang menyebutkan bahwa peluncuran rudal ke arah Jepang merupakan bagian dari program kemajuan senjata Korea Utara.

Peluncuran rudal terbanyak sepanjang tahun

Penembakan rudal ini digadang-gadang ditujukan untuk menarik perhatian Tokyo dan Washington. Rupanya, peluncuran rudal oleh Korea Utara bukan pertama kalinya dalam tahun 2022. Korea Utara telah meluncurkan rudal sebanyak 23 kali termasuk rudal ke Jepang. Bahkan, termasuk peluncuran rudal terbanyak sepanjang tahun semenjak kepemimpinan Kim Jong Un. Pada 2020 lalu, Pyongyang melakukan tes rudal sebanyak 4 kali dan 8 kali pada 2021.

Salah satu rudal balistik milik Korea Utara. [Sumber Gambar]
Jenis rudal yang ditembakkan Korea Utara ke Jepang diperkirakan Hwasong-12, yaitu rudal balistik jarak menengah. Rudal ini pertama kali diuji Korea Utara pada 2017, sehingga bukan tergolong jenis rudal baru. Namun, peluncuran rudal ini signifikan karena jarak tempuhnya.

Korea Utara mempunyai banyak rudal jarak pendek yang tidak akan melewati area Jepang. Namun, mereka juga memiliki rudal dengan jarak tempuh sampai sejauh area Jepang. Selain Hwasong-12, Korea Utara juga punya rudal dengan jarak tempuh lebih dari 15.000 kilometer bernama Hwasong-17.

Penembakan rudal sebagai tindakan provokatif

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melarang Korea Utara melakukan uji coba senjata balistik dan nuklir. Menembakkan rudal ke negara lain atau melewati wilayah negara lain tanpa peringatan atau konsultasi pun bertentangan dengan norma internasional. Sehingga, banyak negara yang menghindari melakukan uji coba rudal ke negara lain. Pasalnya, menguji rudal ke negara lain dengan atau tanpa peringatan dapat dikira sebagai serangan.

Pesawat latihan bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan. [Sumber Gambar]
Biasanya, Korea Utara menguji coba rudal ke perairan lepas di Semenanjung Korea. Sehingga tindakan Korea Utara yang menembakkan rudal ke Jepang dinilai sebagai tindakan provokatif. Penembakan rudal secara mendadak ini berisiko bagi pesawat dan kapal yang sedang berada di area sasaran rudal. Pasalnya, mereka tidak mendapatkan peringatan untuk menghindari area tersebut. Belum lagi jika rudal gagal meluncur dapat membahayakan warga di area utama. Sebagai gambaran, rudal terbang di atas wilayah Tohoku yang dihuni oleh 8 juta orang.

Reaksi Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat

Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat yang areanya berkemungkinan menjadi sasaran rudal Korea Utara pun menunjukkan reaksi. Ketiga negara ini melakukan latihan militer sendiri sebagai tanggapan atas rudal Korea Utara. Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan rudal bersama dengan menembak sasaran tiruan di sebuah pulau tidak berpenghuni di Yellow Sea, Samudra Pasifik Barat. Sementara Amerika Serikat dan Jepang bersama melakukan latiah di atas Laut Jepang.

Kapal induk Amerika Serikat USS Ronald Reagan. [Sumber Gambar]
Namun, latihan yang dilakukan ketiga negara tersebut mengundang reaksi Korea Utara. Negara ini kembali meluncurkan 2 rudal di dekat Pyongyang pada Kamis (6/9/2022). Menurut pernyataan kementerian luar negeri Korea Utara, peluncuran rudal tersebut adalah tindakan balasan yang adil atas latihan bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat. Peluncuran rudal itu memang terjadi beberapa jam setelah Amerika Serikat tiba-tiba memposisikan ulang kapal induknya USS Ronald Reagan ke perairan semenanjung Korea.

BACA JUGA: Punya Anggaran Belanja Militer Nomor 1 Dunia, 5 Kekuatan Perang Korea Utara Ini Disegani Lawan

Semoga peluncuran rudal Korea Utara tidak diikuti penembakan rudal lainnya maupun peluncuran senjata nuklir ke negara lain. Selain itu, diharapkan tidak akan terjadi perang lagi. Kondisi dunia sudah cukup porak poranda.

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Skandal Sister Hong, Pura-pura Jadi Wanita Demi Perdayai Kaum Pria dan Harta

Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…

4 days ago

Bruce Willis Demensia, Tak Ingat Dirinya Aktor Dunia

Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…

5 days ago

Dijuluki ‘Thomas Alva Edisound,’ Inikah Sang Penemu Sound Horeg?

Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…

6 days ago

Tom Lembong Siap Banding, Tak Mau Dianggap Penjarah Negara

Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…

6 days ago

Fenomena Joki Strava, Jasa Lari bagi yang Ingin Mengais Validasi?

Di media sosialnya setiap minggu selalu pamer mampu lari 5 kilometer, tapi saat di kantor…

1 week ago

Sabarnya Damkar, Laporan Minta Bantuan Hadapi Ular Gaib pun Didengar

Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) bagaikan pelita di dalam kegelapan. Selalu yang terdepan dalam mendengarkan dan…

2 weeks ago