Mobil atas genteng [image source]
Mengendarai mobil tentu saja bukan hal yang mudah bagi orang baru. Sebelum benar-benar terjun ke jalanan, kita harus terlebih dahulu memastikan kemampuan berkendara kita sudah mahir agar tidak terjadi kecelakaan. Namun yang namanya kehati-hatian juga penting untuk diperhatikan, baik saat sudah berani turun ke jalan apalagi bila masih belajar. Karena tidak jarang ada korban berjatuhan saat seseorang sedang belajar mengendarai kendaraan roda empat ini.
Tapi kalau namanya musibah tentu cukup sulit untuk dihindari. Seperti halnya yang baru-baru ini banyak dibicarakan oleh masyarakat Ubud, Bali saat ada sebuah mobil yang dengan terpaksa harus ‘terbang’ dan mendarat di sebuah atap salah satu pura di sana. Tentu saja kita semua bertanya-tanya bagaimana bisa kendaraan besar itu bertengger di atap?
Beberapa waktu lalu, suasana tenang parkiran pura Taman Pule Bali di siang hari memang nampak sangat menggoda bagi seorang Kadek Eyik Praharsidi untuk mencoba kemampuan menyetirnya. Eyik dan sang kakak awalnya tampak santai saja berputar-putar di kawasan parkir tersebut, namun tiba-tiba ban mobil Eyik membentur teras yang berada di sebelah barat. Sontak sang pengemudi menjadi kaget dan berniat menginjak rem untuk menghentikan laju kendaraannya.
Seperti yang tadi disebutkan bahwa siang itu Eyik memang ada agenda untuk belajar mengemudi ditemani oleh sang kakak, Wayan Eko Juanita di halaman parkir. Kejadian terjunnya si mobil dan menimpa atap tentu saja membuat perempuan ini merasa terkejut. Itulah mengapa saat berhasil berhenti Eyik langsung menangis. Syukurlah ada Wayan yang kemudian langsung mengajak sang adik untuk keluar dari mobil.
Bila dilihat dari gambar-gambar yang beredar tentu saja pasti kerugian yang dialami kedua belah pihak tidak sedikit. Bagian depan mobil yang tampak rusak tentu membutuhkan biaya perbaikan cukup besar. Belum lagi atap pura yang menyisakan puing-puing reruntuhan di bawahnya. Saat dikonfirmasi pada pihak pura, ternyata mereka sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan jalan kekelurgaan. Adapun bila ditotal kerugian yang dialami pura mencapai Rp 35 juta.
Menurut penuturan pihak pura, lahan parkir di sana memang sering digunakan untuk belajar mengemudi kendaraan, mengingat tempatnya yang luas dan sepi sehingga memudahkan orang-orang untuk belajar. Namun sering juga terjadi kecelakaan menimpa para pengemudi baru di sana, tapi memang tidak separah yang dialami Wayan dan Eyik kali ini. Bila diingat-ingat ada sekitar lima kali kecelakaan terjadi di sana.
Tentu banyak orang yang sangat menyayangkan kejadian itu, apalagi ternyata mobil yang dikendarai Eyik tergolong masih baru. Tapi terlepas dari itu semua, untung saja kakak beradik itu bisa selamat meskipun harus tersangkut di atap. Coba bayangkan saja bila atap itu tidak mampu menyanggah beban dan mobil tersebut jatuh, mungkin kerugian akan bertambah lagi. Makanya untuk siapapun juga tetap berhati-hati dan waspada ketika sedang berkendara ya.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…