Konflik bersenjata yang berlarut-larut di Libya dikhawatirkan dapat memicu pertempuran baru yang lebih besar. Hal ini terjadi setelah Turki dan Mesir sama-sama melibatkan diri dalam pertikaian tersebut. Kedua negara masing-masing mendukung pihak internal yang berlawanan satu sama lain.
Sebagai negara berpengaruh, Mesir menjadi salah satu yang terkuat soal militer di wilayah Afrika. Begitu pula dengan Turki. Wilayahnya yang membentang di antara dua benua (Asia dan Eropa) atau biasa disebut Eurasia, juga dikenal akan teknologi militernya yang canggih. Lantas, seperti apa kekuatan kedua negara menurut Global Firepower 2020?
Baik Mesir maupun Turki, kekuatan SDM militer mereka tergolong seimbang. Untuk Mesir, negeri para Fir’aun itu punya kekuatan berjumlah 42,946,553 orang. Di mana 36,075,104 di antaranya siap untuk ditugaskan. Dari jumlah tersebut ada 440,000 personel aktif dan 480,000 personel cadangan.
Beralih ke sektor udara, AU Turki memiliki total 1,055 alutsista yang terdiri dari berbagai macam jenis. Rinciannya adalah 206 jet tempur, 80 pesawat transport, 276 pesawat latih, 18 pesawat untuk misi khusus, 497 helikopter, dan 100 helikopter serbu. Sementara untuk pesawat serang, Turki tak memiliki sama sekali.
Mesir unggul di jumlah kepemilikan alutsista darat ketimbang Turki dengan perbedaan jumlah yang cukup signifikan. Jika dirinci, Mesir memiliki 4,295 tank, 11,700 kendaraan lapis baja, 1,139 artileri serbu, 2,189 artileri medan, dan 1,084 roket bergerak yang diusung oleh kendaraan militer.
Selain di darat, Mesir juga unggul di lautan dengan kekuatan alutsista yang mencapai 316 buah. Jumlah tersebut terdiri dari 2 kapal induk, 8 kapal selam, 7 frigate, 7 korvet, 45 kapal patroli pantai, dan 31 kapal penyapu ranjau. Salah satu keunggulannya adalah kapal induk yang tidak dimiliki Turki.
BACA JUGA: Perbandingan Kekuatan Militer Turki dan Yunani yang Kini Tengah Memanas
Baik Mesir maupun Turki, kedua negara belakangan ini sama-sama getol memperkuat alutsista militernya. Diketahui, Mesir merupakan operator M1A1 Abrams buatan AS terbesar di antara negara-negara Afrika lainnya dengan jumlah mencapai 1.100 unit. Sementara Turki, getol mengembangkan alutsistanya secara mandiri dan membeli sistem rudal S-400 Rusia. Kita lihat saja, siapa yang lebih unggul jika jadi berperang di Libya. Tapi mudah-mudahan tidak sampai terjadi peperangan.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…