Pertahanan Indonesia semakin solid ditandai dengan keberhasilannya merancang alutsista secara mandiri. Baik melalui teknologi yang dikembangkan di dalam negeri, maupun hasil kerjasama berupa mekanisme Transfer of Technology (ToT) dengan negara-negara maju. Salah satunya adalah Medium Tank bernama Harimau Hitam hasil kolaborasi antara PT. Pindad (persero) dengan FNSS Defence Systems.
Dengan cara ini, Indonesia bisa memperkuat alutsista militernya secara perlahan dan mengurangi ketergantungan dengan pihak luar, meski belum sepenuhnya bisa dilakukan. Tak hanya di ranah darat, kerjasama strategis di bidang pertahanan dan militer berikut ini, juga menghasilkan beragam alat-alat tempur yang semakin memperkuat arsenal satuan TNI.
Helikopter H225M hasil kerjasama PT. DI dengan Airbus Helicopters Prancis
Kapal selam RI yang melibatkan PT. Pindad dengan DSME Korea Selatan

Selain alutsista udara, Indonesia juga mulai melakukan kerjasama di sektor pertahanan laut dengan membuat Kapal Selam. Laman angkasareview.com menuliskan, Republik Indonesia melalui PT PAL dan Republik Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME), berkolaborasi dengan membuat kapal selam diesel elektrik kelas Chang Bogo tipe U209/1400, seperti KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405 (Nagapasa-class).
Tank Harimau Hitam racikan PT. Pindad dan FNSS Turki
Helikopter Bell-412EPI yang dibuat oleh PT. DI dan Bell Helicopter Textron Inc. Canada
BACA JUGA: Tak Kalah Sangar, Inilah 5 Alutsista Laut Buatan RI yang Jaga Perairan Indonesia
Kemandirian Indonesia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI memang harus segera ditingkatkan. Kerjasama dengan skema Transfer of Technology (ToT), merupakan hal yang tepat untuk dilaksanakan. Selain mendapat suplai teknologi yang diinginkan, Indonesia diharapkan nantinya bisa mengembangkan pengetahuan yang ada menjadi sesuatu yang baru. Semoga saja ya Sahabat Boombastis.