Jika di Jepang ada Geisha, maka di Korea mengenal Kisaeng. Sekilas keduanya memang mirip, sama-sama bekerja sebagai penghibur. Namun ada beberapa hal yang membedakan antara Geisha dengan Kisaeng.
BACA JUGA:5 Negara Asia ini Dikenal Dunia Sebagai Penghasil Banyak Wanita Cantik
Kisaeng bisa juga disebut dengan gisaeng atau ginyeo. Kisaeng merupakan sebutan untuk para wanita yang bekerja sebagai penghibur di Korea pada masa Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseoan.
Kisaeng bekerja untuk menghibur raja dan bangsawan dan memiliki status legal dari pemerintah. Sama seperti Geisha, Kisaeng juga sangat terlatih dalam bidang seni. Tapi disamping itu mereka juga mengerjakan hal umum lain seperti tenaga kesehatan. Pada masa dinasti Goryeo dan Joseon, wanita dari kelas bangsawan tidak boleh diperiksa oleh seorang dokter pria. Karena itulah Kisaeng dilatih untuk memberikan perawatan terhadap wanita kelas bangsawan.
Berbeda dengan Geisha yang dihormati dan dianggap berasal dari kelas atas, kisaeng justru memegang status cheonmin. Cheonmin adalah kelas terendah dalam masyarakat setara dengan tukang daging dan budak. Karena kelas sosial bersifat turunan, maka anak dari para kisaeng juga berstatus cheonmin dan putri mereka otomatis juga jadi kisaeng. Para kisaeng di setiap distrik dicatat dan terdaftar dalam pemerintah, sama seperti sistem pencatatan budak.
Karir seorang kisaeng sangat pendek dan biasanya hanya sampai usia 16 atau 17 tahun. Hanya sedikit yang bisa bertahan sampai 22 tahun. Karena itulah pelatihan kisaeng dimulai di usia 8 tahun. Pemerintah memberikan peraturan ketat bahwa kisaeng harus pensiun di usia 50 tahun.
Di masa akhir periode Joseon, kisaeng terbagi menjadi tiga tingkatan yang berbeda. Tingkat tertinggi adalah haengsu yang tugasnya menyanyi dan menari di acara pesta para bangsawan. Mereka tidak boleh melanjutkan karirnya sebagai penghibur setelah berusia 30 tahun meski masih boleh bekerja di bagian lain seperti membuat baju dan obat.
Kisaeng tidak hanya semata-mata sebagai penghibur. Karena mereka sering dipekerjakan untuk menghibur tamu dari negeri atau kerajaan tetangga atau karena memiliki tempat usaha dan penginapan, kisaeng adalah sosok yang paling tahu tentang kejadian penting.
BACA JUGA: Mengenang Tragedi Sampit, Konflik Berdarah Paling Mencekam yang Pernah Terjadi di Tanah Kalimantan
Sekilas Kisaeng memang mirip dengan Geisha dalam hal kemampuan seni. Mereka sama-sama dilatih dengan ketat dalam hal tarian, lagu, puisi, dan berbagai bidang seni lainnya. Hanya saja, jika geisha adalah berasal dari kelas terpandang, kisaeng justru berasal dari kelas rendah.
Makin seram saja berita kriminal di Indonesia yang sudah seperti serial di televisi. Salah satunya…
Indonesia disebut sebagai negara yang ramah. Tapi itu dulu. Dulu banget sampai tidak ada yang…
Seorang Sekretaris Desa ditangkap pihak Kejaksaan karena selewengkan dana desa untuk kepentingannya sendiri. Yang menarik,…
Makin banyak anak muda Indonesia ketagihan olahraga baru yang bernama padel. Sebuah teknologi yang kira-kira…
Satu lagi gebrakan dari Kepolisian Republik Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa. Untuk menyebarluaskan…
Katanya gencatan senjata, tapi tampaknya Amerika Serikat tidak akan membuat perang antara Iran dan Israel…