Inspirasi

Kisah Wahyu Setiaji, Mantan Tukang Parkir yang Berhasil Lolos Seleksi Jadi Polisi

Menjadi seorang polisi bukan hal yang mudah. Bukan hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tes masuk untuk lolos seleksi juga terbilang sangat ketat. Berbagai tahapan yang tak mudah harus dilewati dengan nilai yang baik.

Meski tak mudah, tapi banyak orang yang bercita-cita menjadi polisi. Salah satunya Wahyu Setiaji. Sosoknya banyak disorot lantaran sebelumnya ia merupakan tukang parkir. Usaha dan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil. Dirinya lolos seleksi polisi. Berikut kisah mantan tukang parkir yang menjadi polisi.

Lahir dari keluarga sederhana dan menjadi tukang parkir

Wahyu Setiaji merupakan seorang tukang parkir di depan Mapolresta Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sebelum itu, ia juga pernah menjadi seorang tukang las. Orang tua Wahyu bernama M Nazir berprofesi sebagai tukang ojek, sedangkan ibunya bernama Masnun seorang penjual nasi. Walaupun terbilang lahir dari keluarga sederhana, ia mencoba peruntungannya dengan mendaftar sebagai anggota Polri. Berawal dari dirinya yang melihat informasi pendaftaran pada baliho dan spanduk milik Polres Lombok Timur.

Sosok Wahyu Setiaji banggakan orang tua dengan jadi polisi [sumber gambar]
Setelah mendaftar, ia bertekat untuk belajar agar dapat lolos seleksi. Wahyu harus melewati beberapa tahapan, diantaranya ada seleksi administrasi, kesehatan, tertulis, fisik, dan lainnya. Untuk ujian akademik, terdiri dari pengetahuan umum (termasuk Undang-undang Kepolisian), wawasan kebangsaan (meliputi Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, wawasan nusantara dan kewarganegaraan), bahasa Inggris, dan matematika. Untuk ujian akademik, Wahyu belajar melalui internet serta bertanya kepada kakak, teman, dan orang terdekatnya.

Lolos seleksi dan banggakan orang tua

Sedangkan untuk tes jasmani seleksi penerimaan, Wahyu harus melewati tes lari, pull up, sit up, push up, dan shuttle run. Agar dapat lolos seleksi ini, Wahyu berlatih sendiri dengan berlari. Dengan berlari, Wahyu dapat meningkatkan stamina dan memperkuat jantung serta melatih otot bagian bawah tubunhya, seperti betis dan kaki.

Wahyu Setiaji saat ditanyai oleh petugas kepolisian [sumber gambar]
Setelah berhasil melewati seleksi dan dinyatakan lolos menjadi anggota polisi, Wahyu langsung memberi kabar kepada kedua orang tuanya. Wahyu menjelaskan reaksi bahagia orang tuanya yang tak terbendung hingga hampir pingsan. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @divisihumaspolri, Wahyu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang tua yang selama ini mendidik dan memberikan semangat kepadanya. Ia juga berharap dapat membanggakan semua orang dan dapat melindungi masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Nggak Muncul 7 Tahun, Pemuda Ini Bikin Geger karena Pulang Kampung Sudah Jadi Polisi

Semua pengorbanan orang tua Wahyu, seolah terbayarkan dengan melihat anaknya menjadi anggota polisi. Dari kisah Wahyu, dengan perjuangan dan ketekunan, tak ada hal mustahil di dunia ini. Dari yang semula seorang tukang parkir, kini dapat maju ke garda terdepan dengan menjadi seorang polisi.

Share
Published by
Terry

Recent Posts

Kronologi Perundungan Almarhum Timothy Anugerah dan Masa Hidupnya

Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…

2 weeks ago

Kabar Akun Pembuat Meme Bahlil dan Yang Merepost akan Ditangkap, Bagaimana Kejelasannya?

Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…

2 weeks ago

Kasus Pemukulan Penjaga Rumah Zaskia Mecca oleh Diduga Oknum “Anggota”

Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…

2 weeks ago

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

1 month ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

1 month ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

1 month ago