Menjadi seorang polisi bukan hal yang mudah. Bukan hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tes masuk untuk lolos seleksi juga terbilang sangat ketat. Berbagai tahapan yang tak mudah harus dilewati dengan nilai yang baik.
Meski tak mudah, tapi banyak orang yang bercita-cita menjadi polisi. Salah satunya Wahyu Setiaji. Sosoknya banyak disorot lantaran sebelumnya ia merupakan tukang parkir. Usaha dan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil. Dirinya lolos seleksi polisi. Berikut kisah mantan tukang parkir yang menjadi polisi.
Wahyu Setiaji merupakan seorang tukang parkir di depan Mapolresta Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sebelum itu, ia juga pernah menjadi seorang tukang las. Orang tua Wahyu bernama M Nazir berprofesi sebagai tukang ojek, sedangkan ibunya bernama Masnun seorang penjual nasi. Walaupun terbilang lahir dari keluarga sederhana, ia mencoba peruntungannya dengan mendaftar sebagai anggota Polri. Berawal dari dirinya yang melihat informasi pendaftaran pada baliho dan spanduk milik Polres Lombok Timur.
Sedangkan untuk tes jasmani seleksi penerimaan, Wahyu harus melewati tes lari, pull up, sit up, push up, dan shuttle run. Agar dapat lolos seleksi ini, Wahyu berlatih sendiri dengan berlari. Dengan berlari, Wahyu dapat meningkatkan stamina dan memperkuat jantung serta melatih otot bagian bawah tubunhya, seperti betis dan kaki.
BACA JUGA: Nggak Muncul 7 Tahun, Pemuda Ini Bikin Geger karena Pulang Kampung Sudah Jadi Polisi
Semua pengorbanan orang tua Wahyu, seolah terbayarkan dengan melihat anaknya menjadi anggota polisi. Dari kisah Wahyu, dengan perjuangan dan ketekunan, tak ada hal mustahil di dunia ini. Dari yang semula seorang tukang parkir, kini dapat maju ke garda terdepan dengan menjadi seorang polisi.
Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…
Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…
Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…