Di Indonesia, listrik adalah sumber kehidupan masyarakat yang mau tak mau harus ada dan terpenuhi. Walaupun begitu, nyatanya masih banyak sekali daerah yang letaknya terpencil kekurangan supply listrik. Jika pun ada, intensitas matinya lebih banyak daripada waktu menyala. Tentu hal tersebut menjadi sesuatu yang mengesalkan bukan, ya lagi enak-enak nonton tiba-tiba listrik mati.
Hal ini amat sangat berbeda dengan yang dialami oleh penduduk Jerman. Pemerintahnya rela membayar warga manapun yang mau memakai listrik, mengapa? Karena surplus listrik di negara ini luber-luber, Sahabat. Enak sekali bukan? Nah, kenikmatan tersebut tak lain didapat karena Jerman menerapkan beberapa hal berikut.
Pemerintah terapkan Energiewende, produksi listrik berbasis energi terbarukan
Memanfaatkan daur ulang energi panas

Ternyata bukan sampah saja yang bisa didaur ulang, energi seperti panas pun bisa. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sistem Energiewende memanfaatkan bahan alam sebagai energi terbarukan, dalam hal ini kayu yang tak hanya menghasilkan listrik, tapi juga menghasilkan panas untuk pemanas ruangan dan air. Bahkan, ada sebuah perusahaan Cloud&Heat yang menampung panas yang dihasilkan oleh komputer dan laptop, nantinya energi panas tersebut disalurkan ke sistem pemanas yang nantinya digunakan untuk room heater/pemanas ruangan.
Kehadiran taman energi di Morbach juga membuat Jerman melimpah listrik
Masyarakat sampai disogok pemerintah biar memakai listrik secara maksimal
BACA JUGA: 5 Negara Besar ini Punya Kemajuan Teknologi Tercepat di Dunia
Namun, pembangkit listrik ini juga masih memiliki kekurangan kok. Untuk pembangkit yang menggunakan cahaya matahari, pembayarannya memang lebih mahal –meskipun cahayanya gratis. Sedangkan yang memanfaatkan tenaga angin juga banyak membunuh burung yang terbang di sekelilingnya. Nah, mungkin Indonesia bisa mengambil pelajaran dan terinspirasi dari hal yang dilakukan Jerman ini, kita lihat nanti ya!