Unik Aneh

5 Fakta Lebaran Ketupat dan Perbedaannya dengan Hari Raya Idulfitri

Dari tahun ke tahun, kita takkan pernah lupa menyiapkan hidangan khas untuk menyambut hari raya Idulfitri 1 Syawal. Hidangan ini nantinya yang akan kita santap bersama keluarga besar, yang meskipun di era pandemi ini tak semua anggota keluarga bisa berkumpul dan makan bersama. Kebanyakan, hidangan yang disajikan adalah opor ayam, sambal goreng krecek, telur petis, dan untuk teman santapnya ada lontong dan ketupat.

Sebenarnya, tidak masalah jika kita menyediakan hidangan tersebut daripada memasak gulai atau makanan ‘wah’ bersantan lainnya. Namun, tak jarang orang menganggap merayakan hari raya Idulfitri dengan hidangan tersebut juga sekaligus merayakan hari raya ketupat. Tapi jangan salah, hari raya ketupat berbeda dari hari raya Idulfitri. Hari raya ketupat jatuh pada hari ke tujuh bulan Syawal. Nah sekarang yuk simak lima fakta hari raya ketupat yang belum kalian tahu.

Asal muasal hari raya ketupat

Sesama kerabat membuat ketupat bersama [sumber gambar]
Tradisi ini berasal dari Jawa di zaman Wali Songo. Diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga yang sedang menyebarkan agama Islam di tengah kejayaan kerajaan Hindu dan Budha. Sunan Kali Jaga memperkenalkan dua jenis Bakda yang masih diikuti hingga saat ini, yaitu di antaranya Bakda Lebaran pada 1 Syawal dan Bakda Kupat pada hari ke-7 bulan Syawal. Dengan memasukkan beras ke dalam anyaman daun kelapa yang dibentuk seperti kantong dan memasaknya sampai mengantarkannya kepada kerabat, sebagai bentuk silahturahmi antarindividu.

Sejarah versi lain tentang ketupat

Ada versi lain cerita dari tradisi ketupat ini. Di antaranya lebaran ketupat ini diadakan sebagai pemujaan kepada Dewi Sri yang merupakan Dewi Kesuburan dan Dewi Pertanian. Dengan diadakannya hari lebaran ketupat, masyarakat berharap jika Dewi Sri akan terus selalu menjadi pelindung kelahiran, kehidupan, kekayaan, dan kemakmuran masyarakat.

Masyarakat Bali tengah memberi persembahan kepada Dewi Sri sebelum Islam masuk ke Indonesia [sumber gambar]
Makna dari tradisi memuja Dewi Sri kemudian berubah saat Islam masuk ke Indonesia, pemujaan ini juga mengalami akulturasi. Pemujaan pada Dewi Sri lama-lama dihilangkan dan direpresentasikan dalam bentuk ketupat yang bermakna sebagai ucapan syukur kepada Tuhan.

Filosofi tradisi

Ketupat atau kupat merupakan singkatan dari “Ngaku Lepat” atau meminta maaf dan “Laku Papat” yang berarti empat tindakan. Ngaku Lepat diwujudkan dengan tradisi sungkeman yang mengajarkan bagaimana pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, dan berusaha ikhlas untuk memaafkan dan pemberian maaf dari orang lain.

Acara hari raya ketupat tengah berlangsung [sumber gambar]
Sedangkan Laku Papat terdiri dari lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Lebaran menandakan berakhirnya bulan Ramadan. Luberan berarti meluber atau melimpah, mengajak kita untuk bersedekah kepada kaum kurang mampu melalui zakat fitrah. Leburan menandakan meleburnya dosa kita setelah saling memaafkan satu sama lain. Dan yang terakhir ada laburan yang menandakan kapur pemutih, dimaksudkan untuk kita harus menjag kesucian lahir dan batin.

Filosofi ketupat

Ketupat berupa anyaman janur/daun kelapa yang dibentuk seperti kantong, sebelum diisi beras dan dimasak. Kenapa harus janur? Janur menandakan ditanamnya pohon kelapa di sepanjang pesisir pantai. Kata janur sendiri diambil dari bahasa Arab ” Ja’a nur “, yang artinya celah datangnya cahaya.

Membuat ketupat [sumber gambar]
Bentuk fisik ketupat yang segi empat diibaratkan bak hati manusia. Ketika orang sudah mengakui kesalahannya, maka hatinya akan seperti ketupat yang terbelah menjadi dua. Isinya putih bersih, seperti hati yang terbebas dari rasa iri dan dengki. Kenapa bisa? karena hatinya sudah dibungkus dengan cahaya atau ja’a nur tadi.

Tak hanya ada di Indonesia

suasana lebaran di luar negeri [sumber gambar]
Semakin berkembangnya era, ketupat tidak hanya ada di Indonesia melainkan sudah merambah negara-negara tetangga. Misalnya saja di Malaysia, ketupat juga disajikan pada hari raya Idulfitri bersama sayur pelengkap seperti opor ayam, gulai sayur, semur daging, rendang, dan masih banyak lagi. Perbedaannya, “untuk jenis ketupatnya, rupanya di Malaysia lebih beragam. Ada ketupat nasi, ketupat ketan, nasi impit,” ungkap Zamshari Shaharan, wakil Duta Besar Malaysia, seperti dilansir dari Dream.

BACA JUGA: Ketupat Hingga Opor, Ini Cerita Unik di Balik 5 Makanan Khas Lebaran

Nah, sekarang sudah tahu kan lima fakta tentang lebaran ketupat yang memang berbeda dengan lebaran Idulfitri. Namun tenang saja, hal itu tidak mengubah apapun karena akulturasi tanpa sadar akan terjadi dalam hal apapun. Ingin merayakan lebaran ketupat pada tanggal 1 maupun 7 Syawal, tidak menjadi masalah. Yang lebih penting, kamu bisa mendalami makna dari ketupat dan merefleksikan makna tersebut kepada orang-orang di sekitar.

Share
Published by
N. Fitriani

Recent Posts

Lagi Ramai, Penipuan Modus ‘Cari iPhone Hilang,’ Waspadai Ciri-Cirinya

Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…

2 days ago

Rombongan Klub Motor Sunmori VS Warga Pengguna Matic Berujung Emosi

Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…

3 days ago

Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Cianjur, Korban Terus Bertambah

Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…

6 days ago

Wafatnya Tinggalkan Duka, Inilah Pesan dan Kesan Indah Paus Fransiskus Bagi Indonesia

Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…

1 week ago

Katanya Krisis Ekonomi Kok Malah Borong Emas, Ada Apa?

Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…

1 week ago

Beruntun, Terungkapnya 3 Kasus Pelecehan Pasien oleh Dokter yang Bikin Miris

Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…

2 weeks ago