Surat lamaran pekerjaan adalah benda bertuah yang perlu disiapkan para pelamar kerja dengan matang saat mencari pekerjaan. Kita nggak bisa lho mengemas surat lamaran kerja a la kadarnya. Ada beberapa syarat penting yang harus kamu perhatikan terutama kerapian.
Sayangnya kerapian seringkali luput dari perhatian, sehingga setelah surat lamaran kerja selesai dibuat kita nggak melakukan pengecekan format, gaya bahasa, dan lain sebagainya. Keteledoran ini akan sangat berimbas bila kita mengirim lamaran kerja via email. Iiih, ribet ya? Ya, memang. Tapi, mau dapet kerjaan nggak?
Beberapa orang menganggap email adalah media berkirim surat bersifat informal dan praktis, jadi nggak perlu lah rapi-rapi amat. Biasa aja asal dibaca sudah beres. Urusan diterima nggaknya, cuma Tuhan yang tahu. Jadi, kita langsung saja memasukkan lamaran kerja dan dokumen pendukungnya sebagai attachment. Badan email kita biarkan polos tak terjamah. Padahal ini yang sering bikin perusahaan gregetan dan lamaran kita dianggap butiran debu. Nah, biar nggak salah langkah, ketahui yuk apa saja kesalahan mengirim surat lamaran kerja via email yang malah bikin kita ditolak mutlak perusahaan.
Sebelum keberadaan email ditemukan, kita mengirim surat lamaran kerja via pos dalam bentuk hard file atau dokumen yang sudah diprint. Mungkin kebiasaan ini yang bikin kita membiarkan badan email tetap bersih tak tersentuh. Surat lamaran dan CV kita unggah jadi satu menjadi lampiran atau attachment.
Masalah selanjutnya adalah mengisi badan email secara acak-acakan. Memang sih menulis pada badan email nggak segampang menulis di Word, formatting pada badan email nggak selengkap pada Word. Namun, hal tersebut nggak jadi alasan untuk menulis sembarangan.
Dalam melampirkan dokumen pendukung seperti CV atau pas foto, cek terlebih dahulu ukurannya. Boleh-boleh saja berkreasi dan menghias CV seindah mungkin, tapi pergunakan ukuran yang tak terlampau besar dan kecil. Sesuaikanlah dengan batas maksimal yang disediakan oleh provider email kamu. Dengan begitu, attachment kamu mudah dibuka, nggak bikin ribet.
Meskipun dikirim via email, kita harus tetap menggunakan foto yang sopan. Umumnya foto close up berukuran 4 X 6 lah yang pantas digunakan untuk melamar pekerjaan. Itu menunjukkan keseriusan kamu untuk bergabung dengan perusahaan yang kamu lamar.
Teknologi memang mempermudah hidup kita. Namun, kita juga nggak boleh melupakan norma-norma kesopanan. Apalagi saat mengirim lamaran kerja. Buatlah email lamaran kerja dan CV yang menarik sekaligus menunjukkan bahwa kamu adalah seorang professional. Dengan begitu kesempatan kerja semakin terbuka lebar. Selamat mencoba!
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…