Beberapa hari yang lalu Perdana Menteri Belanda melakukan lawatan untuk membicarakan kerja sama dengan Indonesia. Saat pertemuan itu, Perdana Menteri Belanda itu memberi sebilah keris kepada Presiden Jokowi. Keris itu adalah simbol dikembalikannya sekitar 1.500 artefak asli Indonesia yang banyak disimpan di Museum Delft yang pada 2013 lalu mengalami kebangkrutan.
Selain artefak yang dikembalikan ini, peninggalan-peninggalan asli Indonesia masih banyak disimpan di Belanda. Ada arca yang berasal dari candi-candi masa lalu, wayang kuno, mahkota raja, dan pusaka yang tidak ternilai harganya. Salah satu pusaka yang kemungkinan besar masih ada di Belanda dan keberadaannya masih menjadi misteri adalah keris miliki Pangeran Diponegoro bernama Kyai Nogo Siloeman.
Secara bentuk, keris ini hampir sama dengan keris pada umumnya. Hanya saja, pada bagian bawah terdapat motif naga yang sangat indah. Keris ini juga memiliki 21 lekuk pada permukaannya sehingga tampak indah namun juga sakti. Konon, keris ini memiliki kekuatan gaib yang bisa keluar jika digunakan oleh orang yang tepat.
Pembuat dari keris yang sangat melegenda ini berasal dari Majapahit. Seorang empu yang sakti membuat keris ini dengan serangkaian ritual yang cukup pelik. Setelah jadi, keris ini diberi nama Kyai Omyang dan digunakan secara turun-temurun dari Kerajaan Majapahit hingga akhirnya ke Kerajaan Demak dan sampai ke tangan Pangeran Diponegoro.
Setelah melakukan pemberontakan kepada Belanda hingga Perang Jawa akhirnya pecah, Pangeran Diponegoro akhirnya ditangkap untuk diadili. Dalam penangkapan ini, beliau dibuang ke Makassar hingga akhirnya wafat di sana dengan tenang. Saat ditangkap, apa yang ada pada tubuh dan pakaian dari Pangeran Diponegoro diambil termasuk keris Kyai Nogo Siloeman.
Saat keris itu diambil, pihak Belanda tidak tahu kalau keris itu merupakan ibu dari segala jenis pusaka yang ada di tanah Jawa. Tanpa memperhatikan hal itu, keris yang sangat berharga itu dibawa ke Belanda untuk dikumpulkan. Pada keris yang dibawa ke Belanda itu, Sentot Ali Basha memberikan catatan yang akhirnya bisa dibaca oleh Raden Saleh.
Tahu Raden Saleh? Beliau adalah salah satu dari maestro pelukis dari Indonesia yang pernah mengeyam pendidikan di Belanda. Salah satu lukisan paling terkenal dari seorang Raden Saleh adalah lukisan dari penangkapan Pangeran Diponegoro yang bahkan tidak dia lihat secara langsung. Konon lukisan yang dibuat itu berdasarkan berita yang beredar di Belanda.
Oh ya, balik lagi masalah keris Kyai Nogo Siloeman. Orang yang membaca catatan Sentot Ali Basha dalam Bahasa Jawa adalah Raden Saleh ini. Tulisan itu menginfokan perihal siapa pemilik dari keris ini dan apa nama dan makna dari keris yang masih menjadi misteri karena keberadaannya nyaris tidak bisa dideteksi hingga sekarang.
Kyai Nogo Siluman memiliki makna sebagai guru dalam bentuk makhluk supranatural dan memiliki kekuatan yang sangat hebat. Dari nama ini saja, kita sudah bisa menebak mengapa keris ini dijuluki sebagai ibu dari segala pusaka yang ada di Tanah Jawa.
Secara kekuatan, keris ini memiliki kekuatan yang sangat besar. Sayangnya, kekuatan yang dimiliki oleh Kyai Nogo Siluman tidak digunakan dan cenderung tidak terpancar dengan sempurna. Pun saat ini keris yang selalu dibawa oleh Pangeran Diponegoro itu tidak diketahui rimbannya. Ada yang bilang keris itu ada pada Raden Saleh, ada pula yang mengatakan kalau keris itu masih tersimpan rapi di Eropa.
Inilah kisah tentang keris bernama Kyai Nogo Siloeman yang sekarang entah di mana rimbanya. Kalau saja keris ini bisa kembali, Indonesia akan mendapatkan benda berharga yang tidak ternilai harganya.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…