Beberapa kalangan beranggapan bahwa munculnya ISIS dan konflik yang ditimbulkannya di Timur Tengah tak lepas dari ‘tangan-tangan siluman’ yang bermain di belakangnya. Meski belum terbukti kebenarannya, ada teori serupa lainnya yang dikemukakan oleh pembocor informasi ternama, Edward Joseph Snowden.
Pria yang merupakan mantan kontraktor teknik Amerika Serikat dan karyawan Central Intelligence Agency (CIA) tersebut, sempat membocorkan dokumen yang menunjukkan bahwa AS dan Israel menciptakan ISIS sebagai bagian dari operasi rahasia bernama “Hornet’s Nest” atau “Sarang Lebah”.
Dalam laporan yang dimuat oleh Gulf Daily News (16/07/2914), Edward Snowden mengungkapkan klaimnya bahwa intelijen Inggris (M16) dan Amerika Serikat (CIA) serta Israel (Mossad) bekerja sama untuk membentuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang diberi sandi “Hornet’s Nest” atau “Sarang Lebah”. Informasi ini cepat menyebar dan menjadi santapan empuk bagi penikmat teori konspirasi
Operasi “Hornet’s Nest” atau “Sarang Lebah” seperti yang diklaim oleh Snowden, bertujuan untuk membentuk sebuah organisasi teroris yang mampu menarik semua ekstremis dunia ke satu tempat (sarang lebah), dalam satu wadah. Hal tersebut juga dipandang sebagai strategi untuk melindungi entitas Zionis dengan cara “menciptakan musuh di dekat perbatasannya “.
Klaim Snowden soal Operasi “Hornet’s Nest” atau “Sarang Lebah” ternyata dinilai lemah dan tidak memiliki cukup bukti. Dilansir dari Politifact (19/08/2014), sumber berita utama Amerika, Al Jazeera, Daily News Mesir, PBB, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya, mengatakan bahwa ISIS adalah cabang dari al-Qaeda. Tidak ada bukti intelijen AS, Inggris, dan Israel berada di balik pembuatan organisasi teror macam ISIS.
Beberapa pihak di Timur Tengah kerap mempublikasikan bahwa ISIS adalah rekayasa intelijen asing (AS, Inggris, Israel). Mulai dari otoritas Palestina yang mengklaim bahwa pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi adalah “pion” AS dan menjadi “otak” di balik penciptaan ISIS, hingga Koran harian berbahasa Inggris Iran, The Tehran Times.
“Hornet Nest” menjadi perdebatan seru lantaran membahas soal siapa ‘dalang’ di balik ISIS, dan sepak terjangnya yang mengganggu stabilitas politik di Timur Tengah. Mulai dari sosok Abu Bakar al Baghdadi yang disebut-sebut sebagai agen binaan Mossad bernama Simon Elliot, hingga keterlibatan CIA dan M16 yang membentuk sebuah proxy bernama ISIS di Timur Tengah.
BACA JUGA: Muncul Kembali, Inilah Keanehan dan Kontroversi Sosok Al-Baghdadi yang Menjadi Misteri
Bagi penikmat teori konspirasi, bocoran Snowden soal “Hornet Nest” menjadi sebuah topik menarik untuk dikaji. Namun kebalikannya, beberapa media justru menjustifikasi hal tersebut tak lebih dari ‘persepsi’ belaka dan tidak memiliki dasar bukti yang kuat sebagai pijakan. Lebih-lebih rujukannya hanyalah Snowden seorang. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…