Dunia politik Indonesia kembali tercoreng oleh ulah oknum di dalamnya pada kerusuhan yang terjadi saat Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu. Kejadian memalukan ini pun sempat menjadi trending topic di Twitter dengan tagar #Partai Allah dan di-tweet sebanyak 8.994 kali.
Buntut dari kericuhan yang terjadi, sejumlah peserta mengalami luka-luka di bagian kepala. Dilansir dari Nasional.kompas.com (11/02/2020), mereka yang terlibat adalah kedua kubu pendukung calon ketua umum PAN Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap. Selengkapnya, simak ulasannya berikut ini.
Kongres V PAN yang diselenggarakan di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara sejatinya berjalan dengan tertib dan dilakukan secara tertutup. Namun pada pukul 12.30 WITA, suara keributan sayup-sayup mulai terdengar dari dalam ruang kongres pleno. Petugas pun mencoba masuk dan seisi ruangan telah memanas dengan teriakan dari peserta yang hadir.
Dilansir dari Nasional.kompas.com (11/02/2020), suara ribut-ribut yang terjadi berasal dari peserta kongres yang saling terlibat adu mulut satu sama lain, yakni para pendukung dari kedua kubu calon ketua umum PAN Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap. Karena sama-sama ngotot dan mempertahankan argumen masing-masing, keadaan pun semakin tak terkendali.
Rapat pleno yang seharusnya berjalan tertib dan khidmat tersebut, secara perlahan berubah ricuh dan diwarnai aksi saling dorong dan kemudian berujung saling lempar kursi. Aparat yang berada di dalam ruangan, tak mampu mengendalikan situasi karena kondisi pada saat itu telah ricuh.
Adu mulut yang berakhir dengan aksi lempar kursi itu terjadi lantaran adanya beberapa peserta kongres yang masuk di dalam ruang rapat pleno, diketahui tak memiliki hak suara dalam pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025. Hal ini pun kemudian memicu keributan antar peserta yang kemudian berujung pada kericuhan.
BACA JUGA: 10 Potret Kelakuan Nyeleneh DPR Rusia Saat Rapat, Ternyata Gak Kalah Koplak dengan Indonesia
Buntut dari aksi saling lempar kursi yang terjadi, sekitar 30 orang mengalami luka-luka dibagian kepala. Secara aturan, pihak Steering Committe memang tak mengijinkan peserta yang tidak memenuhi syarat untuk masuk ke ruang rapat pleno. Setelahnya, kegiatan pun kembali berlanjut dengan aturan tata tertib rapat yang diubah, yakni mendahulukan pemilihan ketua umum PAN.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…