Categories: Olahraga

4 Konglomerat Timur Tengah yang ‘Hambur-Hamburkan’ Uangnya di Jagad Sepak Bola

Sebagai salah satu tim yang disokong dana besar orang Timur Tengah, tentu saat ini fans Manchester City begitu merasakan manfaat kehadiran mereka. Selain prestasi berhasil di raih, tim tersebut kini juga menjelma menjadi kekuatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata di jagad sepak bola. Tidak bisa dipungkiri efek kehadiran orang-orang dari benua Asia itu memang luar biasa.

Masih berbicara tentang hal ini, selain Sheikh Mansour Manchester City ada banyak lagi sosok dari wilayah Timur Tengah yang juga terlihat rela menghamburkan uang di jagad sepak bola Eropa. Pada umumnya mereka mempunyai saham paling besar dari sebuah tim di kompetisi Benua Biru. Siapa sajakah mereka? Simak ulasan berikut untuk mengetahui abud-abud di olahraga ini.

Pengusaha terkenal Qatar pegang Paris Saint German (PSG)

Nasser-Al-khelaifi [Sumber Gambar]
Kalau ditanya siapa pemilik PSG saat ini, tentu menjadi barang mudah untuk menjawabnya. Hal ini lantaran seperti halnya Sheikh Mansour di Manchester City, Nasser Al Khelaifi juga menjadi bos yang tak pernah sungkan mengeluarkan dana besar untuk kepentingan klub. Seperti salah contohnya mendatangkan Neymar dengan mahar mencapai 2 triliun. Selain itu, ada nama-nama pesepakbola macam Kylian Mbappe, Di Maria, dan Zlatan Ibrahimovic yang dibeli dengan nilai besar. Nasser Al Khelaifi sediri merupakan mantan petenis yang kini mempunyai gurita usaha dalam bidang pertelevisian.

Assem Allam miliader Mesir pinang Hull City

Assem Allam [Sumber Gambar]
Sosok Timur Tengah lain yang menghiasi jagad sepak bola adalah Assem Allam. Miliarder asal Mesir yang meminang kesebelasan Inggris Hull City. Melansir laman Indosport, pria yang pernah mengenyam pendidikan di Inggris ini, menyuntikkan dana besarnya ke klub berlogo Harimau itu pada tahun 2010. Kehadirannya langsung memberikan efek domino dengan promosinya Hull ke kompetisi kasta teratas Inggris di tahun 2013. Meski tidak juara, namun kehadiran bisa dikatakan menjadi angin segar di balik murungnya prestasi kesebelasan berjuluk Tigers tersebut.

Pebisnis asal Mesir Al fayed mempunyai Fulham

Mohammad Al fayed [Sumber Gambar]
Tidak hanya Asem Allam, Muhammad Al fayed juga menjadi nama Mesir lain yang mewarnai sepak bola Inggris. Masuk pada tahun 1997, pebisnis satu ini terus kembangkan klub dengan gelontoran cuannya. Dilansir laman Goal.com, selama menahkodai tim berjuluk The Cottagers ini, pria sudah berusia senja ini sudah menginvestasikan uangnya lebih dari 200 £200 juta. Di bawah tangannya Fulham mampu dirubah dari kesebelasan langganan degradasi menjadi tim yang mapan. Al Fayad sendiri mempunyai bisnis dalam bidang pusat perbelanjaan besar di Inggris bernama Harrods.

Everton dimiliki Farhard Moshri

Farhard Moshri [Sumber Gambar]
Selain beberapa nama tadi, Farhard Moshri juga menjadi miliarder Timur Tengah yang mempunyai klub di sepak bola Inggris. Pengusaha asal Iran ini memegang 60% lebih saham milik tim kota Liverpool Everton. Bersama Farhard The Toffes menjelma sebagai kesebelasan yang aktif dalam bursa transfer. Meski tidak gilaan-gilaan layaknya PSG, namun berkat stabilnya financial Everton sejumlah talenta berbakat berhasil untuk didatangkan. Bagi Moshri jagad sepak bola bukanlah sesuatu yang asing, pasalnya sebelum Everton ia juga sempat memegang saham Arsenal.

BACA JUGA: 5 Konglomerat Sepak Bola Indonesia, Tanpa Mereka Tim Elite di Tanah Air Hanya Klub ‘Tarkam’

Melihat kiprah orang-orang Timur Tengah tadi, agaknya menjadi bukti kalau olahraga satu ini mulai dipandang sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Walaupun tidak berakhir untung, namun agaknya lewat usaha brand bisnis mereka semakin dikenal luas.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago