Kisah Jamin, Pria Setia yang Diusir Istri karena Lebih Memilih Majikannya Saat Bekerja Sebagai TKW

Mencari pasangan hidup yang setia adalah dambaan semua orang di dunia ini. Tidak ada satu orang pun yang rela kalau cintanya harus dibagi dengan orang lain. Itulah yang kemudian menjadikan sosok pasangan setia menjadi satu hal berharga dan patut disyukuri. Namun bagaimana perasaanmu jika kita sudah berusaha menjadi sosok setia itu namun malah pasangan memilih orang lain dan mencampakkan kita?

Tentu hal yang semacam itu bukan lah keinginan kita semua dan bukan juga kemauan si Jamin. Jamin adalah seorang pria warga Cianjur Jawa Barat yang memiliki kisah cukup memilukan. Pasalnya pria ini sudah berusaha setia kepada sang istri yang berprofesi sebagai TKW di Arab Saudi. Namun apa daya bila kemudian sang wanita malah membawa oleh-oleh cukup mengejutkan saat pulang kampung.

Kondisi perekonomian keluarga Jamin awalnya masih berkekurangan

Memang benar bila ada yang berkata bahwa manusia dapat dengan mudah tersilaukan oleh harta. Karena hal itulah kemungkinan yang membuat Eti Suhaeti, istri Jamin memilih untuk menjadi TKW. Kondisi keuangan keluarga Jamin dan Eti awalnya memang bisa dibilang tidak terlalu stabil. Penghasilan Jamin yang hanya berprofesi sebagai buruh tani disebut masih belum cukup bila digunakan untuk memenuhi kebetuhan keluarganya.

Oleh karena itu kemudian sang istri meminta ijin untuk berangkat bekerja ke Arab Saudi pada tahun 2013. Sang suami bercerita bahwa sebenarnya dia terpaksa memberikan sang istri ijin. Saat itu Eti memang berkata bahwa penghasilan suaminya tidak bisa mencukupi semua kebutuhannya. Selain itu ternyata Eti suka melihat kehidupan tetangganya yang juga mengadu nasib ke Arab Saudi di mana terlihat sangat berkecukupan karena bisa membangun rumah serta memiliki banyak perhiasan.

Selama ditinggal Eti, Jamin berusaha untuk setia

Sepeninggal istrinya merantau, tentu saja pria berusia 42 tahun ini berusaha untuk menjadi sosok suami yang setia. Karena bagaimana pun juga istrinya pergi untuk membuat kehidupan keluarga mereka lebih baik. Dan memang benar bahwa semenjak Eti bekerja, kiriman uang darinya sangat membantu perekonomian keluarga untuk menjadi stabil. Meski jauh dari istri, tak pernah sekalipun muncul di pikiran Jamin niatan untuk berselingkuh.

Pria tersebut bercerita bahwa hari-harinya selalu dia isi dengan kesibukan bekerja dan pastinya mengurus anak. Jadi memang dia tidak memiliki waktu bila harus melirik wanita lain di kala itu. Dan bahkan sempat ada perempuan yang nampak tertarik padanya. Namun satu hal yang ada di benak Jamin adalah dia masih memiliki istri sah sedang berjuang untuk keluarga, jadi tidak mungkin baginya bila harus berpaling ke lain hati.

Eti pulang membawa oleh-oleh anak dan majikan

Pria mana tidak merasakan sakit bila ternyata istri yang selama ini dinanti malah mengkhianati kepercayannya. Eti yang selama ini selalu dinantikan kepulangannya oleh anak dan suami malah membawa kabar mengejutkan sesampainya di rumah. Bukannya membawa oleh-oleh yang membuat semua senang, Eti ternyata pulang bersama dua anak dan juga majikannya dan harus tinggal satu rumah.

Awalnya Jamin sama sekali tidak curiga karena sikap Eti juga nampak seperti pembantu dan majikan selama di rumah mereka. Terlebih lagi majikan yang menderita lumpuh memang membutuhkan pendampingan ekstra. Namun yang jadi pertanyaan Jamin adalah mengapa mereka sampai harus tidur bersama dalam satu kamar? Dan ketika Jamin meminta penjelasan dari sang istri, pria ini malah diusir dari rumah karena menurut Eti rumah itu adalah hasil kerja kerasnya selama ini.

Jamin melaporkan kasus itu pada instansi terkait

Rasa kecewa tentunya menyelimuti benak Jamin, pasalnya begitu tega sang istri mengusir dirinya padahal status mereka masih sah suami istri. Jadi wajar saja bila pria ini kemudian merasa tidak terima dan berencana melaporkan hal tersebut pada instansi terkait dengan bantuan Lembaga Bantuan Hukum Siliwangi.

Tekad Jamin melaporkan sang istri sudah bulat karena dia benar-benar merasa tak lagi dihargai baik oleh Eti maupun mertuanya. Belum lagi mengenai status majikan sang istri yang tinggal bersama padahal sepertinya juga belum memiliki ijin tinggal yang jelas di Indonesia. Jadi Jamin benar-benar berharap dia mendapat penyelesaian yang solutif.

Miris memang bila menelisik kasus Jamin yang satu ini. Di mana sebagai seorang suami dia berusaha untuk menjalankan tanggung jawabnya di rumah selama sang istri pergi, eh akhirnya malah orang yang dinanti-nanti tega mengkhianatinya. Entah mengapa majikan dan dua anak tersebut ikut serta pulang ke Indonesia. Dari sini kita bisa belajar bahwa kepercayaan saja ternyata tidak bisa membuat hubungan suami istri ini tetap baik bila sudah terbentur dengan realita.