Muslim Uighur di Tiongkok sana, mungkin menjadi sebuah etnis minoritas di Negeri Tirai Bambu yang masihlah asing di telinga kita. Namun, kisah pilunya di bulan Ramadan ini agaknya sedikit membuka mata dan telinga para masyarakat dunia tentang mereka. Seperti telah banyak diketahui, banyak muslim di sana yang merasakan nestapa ketika menjalani kehidupan dan melaksanakan perintah agamanya.
Menurut laporan Amnesty Indonesia, orang islam Uighur di Ramadan tahun 2019 ini tidak bisa melakukan ibadah puasa. Menjalankan rukun islam ke 3 itu kabarnya dianggap sebagai sebuah tanda-tanda tindakan ekstrimisme oleh pihak berwenang Tiongkok. Tidak berhenti disitu saja, mereka yang berani menunjukkan hal-hal keagamaan di muka umum, seperti menumbuhkan janggut yang “abnormal“, memakai kerudung, menjalankan ibadah shalat, dan menghindari alkohol juga akan dilabeli sebagai bentuk tanda ekstrimisme.
maju”.
BACA JUGA: Mengenal Etnis Hui, Kelompok Muslim di Tiongkok dan Merupakan Pemeluk Islam yang Taat
Berkaca dari kejadian-kejadian tadi, agaknya rasa syukur wajib kita panjatkan kepada yang pencipta. Pasalnya, bisa beribadah dengan baik tanpa penindasan atau pelarangan. Dan hal ini juga jadi gambaran kalau menjunjung kerukunan adalah hal penting untuk menjalankan kedamaian dalam beragama.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…