Jika Bripka Seladi merupakan anggota Polisi yang tak malu menjadi pemulung, jajaran TNI juga punya sosok Serma Priyo Widodo, seorang tentara yang tak malu menjadi pencari barang bekas selepas dinasnya sebagai militer. Seolah tak ada rasa malu, pekerjaan yang telah ditekuninya sejak 5 tahun itu telah menjadi sebuah profesi sampingan bagi dirinya. Seusai bertugas dari satuan Kodim 0814 Palembang, Serma Priyo langsung pulang ke rumah dan mengganti seragam dinasnya dengan kaos oblong dengan celana selutut. Ada
Di belakang rumahnya, telah menunggu gunungan sampah yang bertumpuk-tumpuk dan berserakan. Siap untuk dikemas dan dimasukkan ke dalam karung. Barang-barang tersebut terdiri dari botol bekas dan kardus yang telah ia kumpulkan selama berhari-hari. Ternyata, ada sebuah cerita haru yang terselip di balik kegiatan memulungnya itu.
Meski telah sukses mendapat penghasilan tambahan sebagai pemulung, profesi sampinan Serma Priyo itu ternyata menuai cibiran dari rekan-rekannya. Mereka merasa tak pantas jika seorang anggota militer harus turun menjadi pemulung di jalanan. “Masak tentara mulung sampah” ujarnya menirukan olokan dari rekan sesama anggota militer.
Memang, pekerjaan apapun asal halal dan dilakukan dengan benar, betul-betul mencurahkan hasil yang baik. Seperti apa yang telah dilakukan ole Serma Priyo di atas. Kita diajarkan agar jangan pernah gengsi melakoni suatu profesi yang halal. Meskipun terlihat remeh di pandangan mata orang lain. Karena apa yang dilihat rendah oleh manusia, bisa saji mempunyai kedudukan dan nilai yang tinggi di hadapan Ilahi.
Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…
Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…
Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…