Mungkin kamu mengira jika kisah putri tidur hanya ada di dalam film saja. Kisah di mana seorang putri tertidur dalam waktu yang sangat panjang. Namun ternyata kisah serupa juga pernah terjadi dan bisa kita jumpai di dunia nyata lho. Tidak hanya terjadi di luar negeri saja, kisah putri tidur ini pun bisa kamu jumpai di Indonesia.
Tertidur dalam jangka waktu yang lama bukanlah sebuah anugerah, melainkan gejala sebuah penyakit yang biasa disebut sindrom putri tidur. Seseorang yang terkena sindrom putri tidur akan tertidur terus, hingga ia tersadar kembali. Nah pasti kamu penasaran kan, dengan kisah putri tidur di dunia nyata? Simak saja yuk ulasan lengkapnya di bawah ini.
Siti Raisa Miranda atau biasa disapa Echa (16) mengalami sindrom putri tidur setelah terlelap tidur selama 9 hari. Gadis remaja asal Banjarmasin ini sempat terbangun sebentar. Sembari menonton tv, Echa sempat mengobrol sebentar bersama sang ayah di kamar tempat Echa dirawat. Anehnya ia kembali tertidur setelah Echa meminta ayahnya mematikan tv.
Satu lagi kisah penderita sindrom putri tidur dialami oleh Rau Suriya Dhanefs (2). Awalnya, Rau mengalami kedinginan pada tubuhnya saat berusia delapan bulan. Wajah Rau dan juga kepalanya memerah, lalu pembuluh darah di bagian wajahnya juga membiru. Rau pun dibawa dan diperiksa ke dokter spesialis anak di Pamekasan.
Beth Goodier diketahui menderita sindrom Kleine-Levin Syndrom (KLS) atau sindrom putri tidur. Pada mulanya, gadis asal Inggris tersebut mengalami kelelahan yang teramat parah. Tiba-tiba ia terjatuh di atas sofa dan langsung tertidur nyenyak. Beth pun sangat sulit untuk dibangunkan dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur.
Lain lagi dengan kisah yang dialami oleh Jade Fraizer (11) asal Amerika Serikat ini. Gadis ini mengalami Kleine-Levin Syndrome dan akan tidur hingga 16 jam dalam sehari. Awalnya Jade sering tidur malam dengan waktu yang cukup lama. Pada saat makan malam pun ia akan tertidur. Ketika merasa sangat letih, ia juga akan tidur di mana pun ia berada. Tidak peduli di sekolah atau saat olah raga sekalipun. Ia juga jadi lebih mudah agresif jika keinginannya untuk tidur tidak bisa dipenuhi.
Tidak menyangka ya, bisa separah itu. Seperti dilansir dari health.detik.com, penyebab sindrom sleeping beauty atau putri tidur masih belum diketahui secara pasti. Namun kuat dugaan, hal ini masih ada erat kaitannya dengan gangguan fungsi otak yang mengendalikan rasa lapar maupun tidur. Sampai sejauh ini, belum ditemukan terapi yang mampu menyembuhkan penyakit ini, akan tetapi bisa disiasati dengan mengonsumsi obat tertentu untuk mengatur waktu tidur.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…