Profesi buruh, kuli, hingga asisten rumah tangga, kerap dipandang sebelah mata. Bahkan, tak jarang mereka mendapat perlakukan tak mengenakkan dari atasan. Alasannya, orang-orang dengan profesi tersebut biasanya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
Namun, nyatanya ada beberapa dari mereka yang berhasil menempuh pendidikan ke perguruan tinggi. Mereka semangat menuntut ilmu meski sambil menjadi pekerja kasar. Inilah kisah inspiratif mereka.
Setelah lulus dari SMA Muhammadiyah 5 Todanan Blora, Darwati terpaksa berjualan es campur karena tuntutan ekonomi. Orang tuanya yang bekerja sebagai petani, tak mampu menguliahkan dirinya. Kemudian, Darwati mencoba bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah seorang dokter gigi bernama Lely Atasti. Saat itu, ia memberanikan diri untuk mengutarakan niatnya melanjutkan pendidikan kepada sang majikan.
Seorang warga Trenggalek, Jawa Timur, bernama Waras bekerja sebagai buruh migran di pabrik onderdil di Korea Selatan. Setelah tiga kali memperpanjang kontrak, Waras bersiap pulang ke tanah air. Namun, ia yang sedari kecil selalu haus dengan pengetahuan, tertarik untuk melanjutkan pendidikan saat Universitas Terbuka membuka kelas.
Faktor ekonomi membuat Yesti Rambu Jola Pati mengubur impiannya untuk berkuliah. Gadis asal NTT ini memilih merantau ke Surabaya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga. Setahun bekerja, Yeti mendapat motivasi dari sang kakak yang bekerja di Singapura untuk melanjutkan pendidikan. Ia pun bersedia membiayai kuliah Yeti dengan syarat ia harus kuliah di Yogyakarta atau Malang. Sang majikan yang mengizinkan Yeti untuk kuliah, menyarankan agar Yeti tak bergantung kepada keluarga.
BACA JUGA: Jadi Pembantu di Rumah Dokter, Wanita Ini Sukses Jadi Sarjana dan Raih Lulusan Terbaik
Semoga semangat para pekerja tersebut melanjutkan pendidikan tinggi dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang sedang mengejar cita-cita. Mereka membuktikan bahwa segala sesuatu yang terlihat sulit ternyata bisa dijalani dengan niat dan usaha yang sungguh-sungguh. Wajar saja jika lelah, namun jangan sampai menyerah.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…