Inspirasi

Sempat Wacanakan Kerja Sama yang Erat, Begini Cerita Kedekatan Gus Dur dengan Israel

Indonesia hingga saat ini memang tak memiliki hubungan apapun secara resmi dengan Israel. Baik secara diplomatik antar negara maupun hal-hal lainnya. Ada banyak hal dan pertimbangan yang kemudian menjadi sekat antar kedua bangsa tersebut untuk menjalin persahabatan.

Meski demikian, batasan tersebut rupa-rupanya tidak berlaku bagi seorang Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Mantan Presiden Indonesia ke-3 itu memang dikenal dekat dengan Israel. Ia bahkan sempat membuka wacana agar Indonesia memiliki hubungan diplomatik dengan Israel pada 1999 silam. Selengkapnya, simak ulasan berikut ini.

Pernah diundang oleh Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin

Gus Dur saat menerima Medal of Valor (kiri), Mantan Pemimpin Israel Yitzhak Rabin (kanan) [sumber gambar]
Jauh sebelum Gus Dur terpilih menjadi seorang Presiden, tokoh yang sangat dihormati oleh kalangan Nahdliyin itu pernah diundang oleh Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin pada tahun 1994 silam. Gus Dur diundang guna menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Israel dan Yordania.

Alasan Gus Dur ingin menjalin hubungan dengan Israel

Ilustrasi negara Israel [sumber gambar]
Kedekatan Indonesia dengan Israel semakin menghangat kala Gus Dur menjabat sebagai Presiden Indonesia. Alwi Shihab yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri mengungkapkan adanya kemungkinan untuk membuka hubungan dagang dengan Israel, seperti yang dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 26 Oktober 1999. Gus Dur merasa kerja sama tersebut bisa dilakukan tanpa membuka hubungan diplomatik.

Dijuluki sebagai “sobat Israel” oleh media ternama di Israel

Gus Dur dalam sebuah forum internasional [sumber gambar]
Kedekatan Gus Dur dengan Israel semakin diakui tatkala dirinya diwawancarai oleh Haaretz, media kenamaan di negara Yahudi tersebut. Sosok Gus Dur pun dimuat di harian tersebut dengan julukan “A Friend of Israel in the Islamic World” pada 2004 silam. Wartawan sekaligus pewawancara bernama Micha Odenheimer, sempat merasa heran. “Anda di Israel dikenal sebagai teman. Ini cukup tidak lazim untuk seorang pemimpin Islam.” ucapannya saat membuka wawancara, seperti yang dikutip dari Tirto (19/06/2018).

Terpesona dengan kemajuan kaum Yahudi yang ada di Israel

Sejumlah WNI, termasuk salah seorang pengurus MUI saat berkunjung ke Israel [sumber gambar]
Ketertarikan Gus Dur berawal saat dirinya memiliki teman Yahudi bernama Ramin saat belajar di Baghdad, Irak. Dari sahabatnya itu, ia mempelajari seluk beluk soal budaya, perekonomian, dan garis politik Yahudi. Salah satu hal yang membuat Gus Dur takjub adalah, kemampuan orang-orang Yahudi ‘menyetir’ para elit di Amerika Serikat hingga saat ini. Dalam pandangannya, Israel adalah kekuatan besar yang seharusnya dipertimbangkan.

Diangkat menjadi salah satu anggota kehormatan Yayasan Israel

Gus Dur saat memenuhi undangan Shimon Wiesenthal Center (SWC) di Amerika Serikat [sumber gambar]
Kekaguman itulah yang kemudian sempat membuka wacana Gus Dur untuk mengirim sarjana-sarjana Indonesia belajar ke Israel. Kedekatannya dengan Israel juga membuat Gus Dur diangkat menjadi anggota khusus dari Yayasan Shimon Peres, pemimpin Israel yang menjadi pengagum sekaligus sahabat dekatnya. Saat lengser dari jabatannya, impian Gus Dur membangun kedekatan dengan Israel tenggelam dan tak lagi terdengar hingga saat ini.

BACA JUGA: Pria Indonesia Ini Mendadak Panen Hujatan karena Hadiri Undangan Ceramah di Israel

Selain Gus Dur, ada pula anggota Wantimpres Yahya Cholil Staquf yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Israel atas undangan organisasi lobi American Jewish Committee. Ada pro dan kontra dari masyarakat atas kunjungannya tersebut. Terutama jika menyangkut soal konflik antara Israel dan Palestina yang memakan banyak korban jiwa.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago