Banyak dari mereka yang menjadi karyawan di sebuah perusahaan khawatir akan nasib pekerjaannya akibat dihantam wabah Covid-19. Bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK), pun terbayang di pelupuk mata. Namun, hal tersebut mungkin tak bakal dirasakan oleh karyawan yang bekerja di maskapai asal Dubai, Emirates Group.
Adalah sosok CEO Emirates Group HH Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, yang mengambil keputusan untuk tak memecat para pegawainya di tengah pandemi Covid-19. Sebagai gantinya, gaji karyawan akan dipotong dengan besaran yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Selengkapnya? Simak ulasan berikut ini.
Industri penerbangan kini menghadapi masa-masa paling suram di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi secara global. Hampir seluruh maskapai dunia merasakan betul dampak dari wabah tersebut. Termasuk maskapai Emirates, mereka juga menghentikan sementara sebagian dari angkutan penumpang.
Salah satu kebijakan lainnya yang menjadi sorotan adalah, saat perusahaan berencana memotong gaji dari beberapa karyawan dengan besaran yang disesuaikan, yakni antara 35 persen hingga 50 persen dalam tiga bulan ke depan. Selama wabah Covid-19, mereka tetap akan mendapatkan tunjangan lainnya dari perusahaan.
Dunia penerbangan bukanlah sesuatu yang asing bagi Sheikh Ahmed. Mengawali karir pada tahun 1985 ketika ia ditunjuk sebagai Presiden Departemen Penerbangan Sipil Dubai (DCA), dirinya mulai berkecimpung secara profesional. Di tahun yang sama pula, maskapai penerbangan internasional Dubai Emirates Airline diluncurkan.
Hingga kini, Emirates telah menjadi maskapai yang menjadi andalan Dubai di kancah dunia. Terlebih, negara tersebut telah menjadi salah satu destinasi wisata internasional. Sheikh Ahmed yang merupakan lulusan sarjana dari Universitas Denver, Colorado, AS, terkenal secara internasional karena kontribusinya terhadap dunia penerbangan.
BACA JUGA: Syeikh Hamdan, Putra Mahkota Uni Emirat Arab yang Ketampanannya Bak Pangeran Negeri Dongeng
Sejatinya ada banyak pemimpin seperti Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum di atas yang dihadapkan pada pilihan sulit. Namun, dirinya berusaha bersikap bijaksana dengan mengambil jalan tengah. Yakni lebih memilih memotong sebagian gaji daripada harus mengorbankan karyawan yang selama ini berjasa pada perusahaan.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…