Trending

Mengenal Jan Cox, Seniman Terkenal Belanda yang Digadang Jadi Asal Mula Umpatan di Indonesia

Bukan lagi rahasia kalau banyak bahasa Indonesia ini ternyata merupakan serapan dari luar. Misalkan sepur yang berarti kereta api yang ternyata punya arti sama dengan ‘spoor’ dalam bahasa Belanda. Hal itu sejatinya membuktikan kalau memang kosa kata bahasa kita ini kaya sekali. Bukan hanya dari bahasa daerah namun juga luar negeri.

Bicara soal serapan, siapa sangka beberapa waktu yang lalu ditemukan lagi padanan kata dengan bahasa asing. Namun sayang bukan kata benda atau sifat, melainkan kata umpatan yang sering digunakan di Indonesia. Lalu kata apa itu? Dan terinspirasi dari mana? Simak ulasan berikut.

Jan Cox si seniman asal Belanda yang namanya viral di Indonesia

Jarang orang mengenal, namun Jan Cox adalah nama seorang seniman di benua Eropa sana yang memiliki karya melegenda. Pria yang lahir di Den Haag 27 Agustus 1919 ini selalu punya ciri khas dalam setiap lukisannya. Jan melukis dengan banyak teknik, tapi menurut pengamat abstrak adalah gaya terbaiknya. Hal ini terbukti juga dengan lukisan-lukisan imajinernya yang lebih banyak dipamerkan .

Jan Cox [sumber gambar]
Dengan prestasi seperti itu jangan kaget kalau satu buah lukisannya bisa dihargai sangat mahal. Tak hanya puluhan, ratusan juta pun bisa laku. Dan akhirnya seniman ini sendiri menghembuskan nafas terakhir pada 7 Oktober 1980 di Belgia. Namun entah kebetulan atau apa, nama seniman ini memang mirip dengan salah satu kosa kata dalam bahasa Jawa.

Cocokologi sandi perang sebagai yang diambil dari nama Jan Cox

Di lansir dari Grid.Id, pada masa penjajahan, tank milik musuh berjenis M3A3 Stuart sempat berlabuh di Indonesia. Namun siapa sangka di kendaraan perang tersebut bertuliskan nama Jan Cox. Entah itu lantaran si tentara penjajah ngefans atau apa, namun kata Jan Cox itu akhirnya digunakan sebagai sandi perang jika ada kendaraan tempur serupa yang mendekat.

Tank dengan nama Jan Cox [sumber gambar]
Mengingat waktu itu para pejuang hanya berjuang dengan alat seadanya, kita mendengar kata Jan Cox atau J*ncuk yang diartikan tank maka kesalnya bukan main. Oleh sebab itu kata tersebut berkembang jadi umpatan rasa sesal di dalam hati para pejuang.

Istilah kata “J*ncuk” sendiri yang memiliki pemahaman berbeda

Nama sang seniman yang memang mirip dengan sebuah umpatan itu membuat banyak orang berpikir kalau memang Jan Cox memang asal kata dari “J*ncuk” di Jawa. Padahal jangankan berkunjung ke Indonesia, bahkan karyanya pun orang-orang kita sangat jarang yang mengenalinya. Namun terlepas dari benar atau tidaknya info itu, kata J*ncuk sendiri bahkan memiliki pemahaman berbeda di masyarakat.

Penggunaan yang sudah umum [sumber gambar]
Untuk daerah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya, istilah ini berbubah makna jadi sebuah simbol keakraban satu sama lain. Sehingga sama sekali tak ada makna negatif bahkan lumrah didengar saat berbicara. Sebaliknya, beberapa daerah Jawa lainnya menganggap kalau kata ini termasuk dalam kategori umpatan, sehingga sangat tak boleh diucapkan.

Bukan hanya dari nama Jan Cox, inilah penelitian terdahulu mengenai asal-usulnya

Usut punya usut, dilansir dari Wikipedia, ada beberapa asal-usul dari kata J*ncuk sendiri yang memiliki makna yang berbeda. Versi bahasa Arab mengatakan kalau istilah ini berasal dari kata  Da’Suk yang berarti ‘Meninggalkan keburukan’. Sedangkan versi Belanda mengatakan kalau J*ncuk berasal dari kata ‘yantye ook’ yang berarti kamu juga namun diplesetkan untuk menghina para kompeni.

Sudah ada sejak Zaman Belanda [sumber gambar]
Lain lagi dengan penelitian Jaseters yang mengatakan awal mula kata ini berasal dari Jan CakI  yang berarti ‘Benar kelewatan kamu (untuk senior atau kakak)’ namun mengalami perubahan makna. Penelitian-penelitian ini lah paling diakui masalah keakuratannya meskipun dari sumber berbeda.

Tentu mesti dilakukan penelitihan lebih lanjut apakah benar kalau seniman bernama Jan Cox ini benar-benar menjadi awal mula dari umpatan dari bahasa Jawa. Terlepas dari benar tidaknya nanti, satu hal yang perlu diketahui adalah kadang sebuah kata bisa bermakna negatif di satu daerah namun positif di tempat lain. Lalu, bagaimana menurutmu soal ini?

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago