Ketika bertemu dengan peminta sumbangan, kemungkinan besar kita akan memberinya uang. Ya walaupun uangnya tak seberapa, tapi intinya niat hati kita adalah ingin bersedekah. Apalagi kalau sumbangan mengatasnamakan masjid atau yayasan yatim piatu. Kita tidak segan untuk memberikan sumbangan demi kelancaran pembangunan masjid atau mensejahterakan anak yatim piatu.
Tapi dari kejadian ini, banyak orang yang menyalahgunakan peminta sumbangan Sahabat Boombastis. Bahkan banyak juga yang menjadikan kegiatan satu ini sebagai pekerjaan tetap namun uangnya untuk kebutuhan pribadi. Sama halnya seperti peristiwa yang terjadi di Pekalongan, 31 Juli 2018 lalu. Ada tiga orang yang ditangkap karena tercyduk meminta sumbangan dari orang-orang yang mengatasnamakan masjid dan yayasan fiktif. Hanya dengan bermodalkan baju koko dan kardus yang diberi tulisan nama masjid, mereka berhasil mengelabui banyak orang. Nah, oleh karena itu, kali ini Boombastis.com akan membahas bagaimana cara menghindari peminta sumbangan yang tidak jelas asal-usulnya. Jadi simak ulasan berikut ya.
Peminta sumbangan memang bertujuan untuk mendapatkan uang. Jadi, cara pertama yang bisa kita lakukan adalah hindari memberikan mereka uang. Sebab, dilansir dari news.detik.com, jarang sekali masjid atau yayasan menyuruh orang untuk turun langsung ke masyarakat guna meminta uang.
Biasanya, ada lembaga resmi tersendiri yang mengurus tentang sumbangan seperti ini Sahabat Boombastis. Jadi, jika ada yang meminta, hindari memberi uang dan lakukan langkah selanjutnya pada poin berikutnya.
Kemudian kalian juga jangan ragu untuk bertanya tentang asal usul mereka Sahabat Boombastis. Lalu tanyakan juga masalah masjid atau yayasan yang akan dibangun nantinya. Gampangnya saja, tentang alamat, pendiri dan siapa yang menyuruh mereka.
Hal ini perlu untuk ditanyakan lho. Alasannya karena menurut Miftahul Huda selaku Kasi Rehabilitasi Sudin Sosial, Jakarta Selatan, rata-rata mereka tidak tahu menahu tentang itu semua. Ya lantaran mereka hanya sekedar orang suruhan saja. Tapi jika mereka bisa menjawab, lakukan hal di poin ketiga ini.
Nah, kalau mereka bisa menjelaskan tentang semua masjid atau yayasan yang hendak dibangun, kalian minta diperlihatkan berkas-berkas pentingnya. Beberapa di antara mereka kebanyakan sudah mempersiapkan dengan matang kalau disuruh orang untuk menunjukannya.
Namun sebenarnya itu tidak cukup Sahabat Boombastis, karena ada dokumen lain yang menunjukkan bahwa mereka benar-benar dari lembaga resmi. Adalah file yang berasal dari Gubernur atau Kepala Dinas Sosial Setempat. Biasanya di berkas tersebut ada keterangan masa waktunya sampai kapan permintaan sumbangan ini dilakukan. Hayo, kira-kira mereka punya atau enggak ya?
Tapi perlu diingat kalau dokumen bisa saja dipalsukan. Namanya juga teknologi sudah semakin canggih, jadi bisa saja mereka mencatut nama dan tanda tangan orang lain untuk memuluskan aksi mereka. Oleh karena itu, supaya kalian tidak tertipu dengan aksi para peminta sumbangan gadungan, kembali ke poin pertama deh yaitu hindari memberi uang. Jika Sahabat Boombastis niat untuk menyumbang, langsung datang saja ke lembaga resminya atau bisa juga masukkan ke kotak amal masjid. Dengan begitu, uang kalian akan aman dan benar-benar terpakai untuk hal yang positif.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…