Selama ini, masyararakat di dunia berpikir bahwa kehidupan di Korea Utara begitu kaku dan serba “formal”. Selain karena aturan tegas dari supreme leader Kim Jong Un, pemerintah Korea Utara juga berusaha agar negaranya tidak mudah terpengaruh “racun” dari budaya barat yang bebas. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, fakta di lapangan akan berbicara lain.
Ternyata masih ada sebagian “minoritas” warganya yang bisa “hidup normal” layaknya negara bebas di dunia. Mereka adalah kaum elit Korea Utara dan anak-anaknya yang jumlahnya hanya satu persen dari total warga Korea Utara. Selain menikmati fasilitas dan kebebasan yang “lebih” dari warga lainnya, gaya hidup ala “Hollywood” mereka pun bakal bikin kita ternganga gak percaya.
Layaknya budaya di perkotaan modern, para anak dari elite Korea Utara ini juga sering menghabiskan waktunya nongkrong di café-café modern. Makanan yang disuguhkan pun mengikuti cita rasa high class mereka.
Selain dimanjakan fasilitas nan mewah, anak para Donju atau “penguasa uang” ini juga mempunyai hobi yang “tidak umum” di Korea Utara yaitu menunggang kuda. Salah satu penyedia tempat tersebut adalah Mirim Riding Club yang terletak di Pyongyang.
Jika di Negara lain, memelihara anjing ras merupakan hal biasa dan umum adanya. Namun hal tersebut bakal bertolak belakang dengan yang terjadi di Korea Utara.
Jika selama ini melihat gaya berpakaian orang Korea Utara yang serba kaku dan formal, anak-anak dari kaum elite justru berani tampil modis, layaknya Negara-negara barat.
Salah satu destinasi wisata favorit kaum jetset Korea Utara adalah mengunjungi sebuah kolam renang yang bernama Munsu Water Park yang berlokasi di Pyongyang. Bukan sembarang kolam renang, tempat ini hanya dikhususkan untuk para orang-orang tajir Korea Utara dan anak-anak mereka.
Keberadaan alat komunikasi yang canggih di Korea Utara, merupakan hal yang sangat sensitif bagi rezim Kim Jong Un. Tapi itu semua tidak berlaku pada anak-anak kaum elite tersebut.
Siapa sangka di balik pamor Korut yang kejam itu, masih ada warganya yang hidup dalam kebahagiaan. Tapi, ini juga hal yang ironis mengingat mereka tetap dalam kungkungan negara. Mereka boleh hidup senang, tapi orang-orang itu harus tetap tunduk patuh terhadap peraturan. Apalah artinya bahagia tapi masih dalam sangkar. Tapi ini lebih baik dari warga Korut lainnya yang lebih nestapa hidupnya.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…