Dunia pendidikan kini kembali tercoreng dengan adanya peristiwa yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Sejumlah oknum guru Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) bernama Arrohmat menahan 20 ijazah murid-muridnya. Nah, jika para pelajar ingin mengambil surat pentingnya tersebut, mereka harus menebusnya dengan uang sebesar Rp300 ribu.
Hal ini juga terlihat memilukan ketika ditambah dengan salah satu pengakuan pelajar dari PKBM tersebut. Pria yang bernama Sopian menceritakan jika dirinya tak mempunyai uang sebanyak itu untuk menebus ijazahnya. Namun, karena dirinya ingin mencari pekerjaan, lelaki berusia 21 tahun tersebut rela untuk mencicil uangnya guna menebus ijazah. Tapi hasilnya pun nihil, setelah membayar Rp50 ribu, ijazahnya tak kunjung diberikan.
Kasus seperti ini memang sangat sulit untuk dideteksi oleh pihak berwajib. Apalagi jika sang oknum-oknum tersebut bekerjasama dengan para atasan yang juga “gila uang”. Namun, hal ini tidak akan berlanjut, jika pihak yang jadi korban berani untuk melaporkan ke polisi. Dengan begitu, masalah akan cepat terselesaikan dan ijazah bisa diambil tanpa uang tebusan.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…