Trending

Guru Ponpes di Bandung Perkosa 14 Santriwati Sejak 2016, 4 Orang Sampai Hamil dan Melahirkan

Seorang guru seharusnya menjadi contoh yang baik dan membimbing para putra putri didiknya untuk meraih kebaikan pula. Tapi, seorang guru pondok pesantren di Bandung ini begitu keji, melakukan hal yang jauh dari menuntun para muridnya untuk kebaikan.

Guru ponpes bernama Herry Wirawan ini, tega memperkosa belasan muridnya di yayasan yang ia pimpin. Bahkan, beberapa di antara para korban, sampai hamil dan melahirkan anak hasil perkosaannya.

Kelakuan bejat yang sudah dilakukan sejak 2016

Sebanyak 14 siswi yang menjadi korban kekejaman Herry, yang usianya masih sangat muda yaitu belasan tahun. Mereka masuk pesantren pastinya ingin menimba ilmu, namun malah bertemu dengan guru seperti Herry. Pria yang sudah beristri ini menjadikan rumahnya sebagai yayasan, kamar para santri berada di atas, sedangkan kamarnya ada di lantai bawah.

Herry Wirawan pelaku pemerkosaan terhadap belasan santri [sumber gambar]
Sejak tahun 2016, Herry akan memanggil murid ke kamarnya untuk diajak ngobrol atau dipijat. Pelaku kemudian melancarkan aksi bejatnya, walaupun korban ketakutan sampai menangis. Mirisnya lagi, pemerkosaan ini dilakukan setiap hari, hingga membuat 4 orang santrinya hamil dan melahirkan.

Membahasakan dirinya sendiri sebagai ayah

Pelaku kejahatan seksual [sumber gambar]
9 orang bayi dilahirkan para santri yang telah diperkosa Herry. Ia membujuk para santri dengan berjanji bakal merawat anak-anak mereka hingga besar. Dilansir Tvonenews, Herry membujuk para santri dengan mengatakan bahwa tak ada ayah yang menghancurkan masa depan anaknya. Selain itu, berdalih sebagai guru, ia menyebutkan kalau muridnya itu harus taat kepada guru, sehingga harus menuruti apa yang dikatakannya.

Ditangkap di rumah yang juga dijadikan tempat yayasan

Beberapa bulan lalu, peristiwa keji ini sudah mulai terendus ke permukaan publik. Hingga akhirnya, Herry ditangkap di kediamannya yang juga dijadikan sebagai Pondok Tahfiz Al-Ikhlas, Yayasan Manarul Huda Antapani dan Madani Boarding School Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat. 10 anggota Polda Jawa Barat membawa 8 mobil dan bus polisi untuk menangkap Herry. Bus digunakan untuk membawa para santri dari rumah tersebut.

Ponpes milik Herry [sumber gambar]
Dilansir dari Detik, penangkapan dilakukan tak lama setelah Hari Raya Idulfitri, atau sekitar 6 bulan lalu. Setelah pelaku ditangkap, para murid kemudian dipulangkan dan melanjutkan sekolah sesuai jenjang mereka di daerah masing-masing. Seluruh kegiatan dibekukan dan pesantren pun ditutup. Menurut pengakuan warga sekitar, tak ada yang menyangka bahwa pelaku tega melakukan hal keji tersebut kepada para santrinya.

Korban trauma bahkan hanya mendengar suara pelaku

Proses hukum sudah berjalan, persidangan pertama telah dilakukan untuk memeriksa para saksi korban. Mereka dihadirkan di pengadilan dengan suasana tertutup. Para orang tua korban turut mengawal korban dalam persidangan. Sedangkan Herry yang sudah ditahan di Rutan Bandung, menjalani sidang secara virtual.

Trauma mendalam pada para korban [sumber gambar]
Tentu saja korban merasakan trauma yang begitu berat atas aksi keji yang dilakukan Herry. Saat sidang, para korban langsung menjerit sembari menutup telinga mereka ketika suara pelaku terdengar melalui speaker. Bahkan, hanya mendengar suara pelaku pun, mereka sudah tak tahan.

Terkena pasal berlapis, ancaman penjara hingga belasan tahun

Atas kasus yang dilakukannya Herry didakwa Jaksa dengan pasal berlapis. Pasal 81 ayat (1) dan (3) Pasal 76 D UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo pasal 65 ayat (1) KUHP maksimal 15 tahun penjara.

Jumpa pers mengenai kasus Herry [sumber gambar]
Selain itu, jaksa mendakwa Herry dengan Pasal 81 ayat (2), ayat (3) jo Pasal 76 D UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.

BACA JUGA: Bikin Geram, Guru Ngaji di Padang Ini Lakukan Pencabulan kepada Belasan Muridnya di Musala

Predator seksual yang berkedok sebagai guru sudah banyak bermunculan. Jangan sampai hal keji ini terulang, seharusnya ada tindakan yang nyata agar para murid benar-benar terhindar dari kekejian oknum guru.

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago