Yogyakarta adalah kota di Indonesia yang konon selalu membuat kangen. Ya, karena budayanya, destinasi wisatanya, dan juga makanannya. Beberapa di antara kuliner yang enak di lidah ini sudah aja sejak puluhan tahun lalu. Salah satu contohnya adalah cemilan lupis Mbah Satinem –yang pernah dikunjungi Lee Seung Gi.
Selain itu, ada lagi Gudeg Lindu yang sudah ada sejak zaman penjajahan dulu. Hingga sekarang, Mbah Lindu ini masih terus berjualan. Kalau kamu ke Yogya, jangan lupa mampir ke Gudeg ini ya, ia terletak di Sosrowijayan St No.30, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta.
Mengapa gudeg ini disebut sebagai makanan legend? Karena, Mbah Lindu merupakan penjual gudeg tertua yang ada di Jogja. Mbah Lindu tak lagi muda, umurnya saja hampir seabad. Tubuh sudah bungkuk, berjalan pun terkadang harus sangat pelan. Kulitnya keriput dan suara khasnya bisa membuatmu teringat dengan orang-orang tersayang di rumah. Namun kesetiaannya untuk berjualan gudeg adalah penyulut bara semangat generasi muda. Bahwa kuliner tradisional harus dipertahankan. Itulah kebanggaan kita sebagai anak bangsa, dilansir dari Travelingyuk.com.
Dikenal sebagai penjual gudeg paling tua di Jogja, Mbah Lindu sudah berjualan sejak zaman penjajahan dulu. Nenek yang bernama asli Setya Utomo ini mulai berjualan sejak usianya masih 13 tahun. Saat penjajahan, jelas Indonesia belum merdeka, Belanda dan Jepang tentunya masih menjarah dengan membabi buta. Tak terbayang kan, bagaimana susahnya waktu itu, Mbah Lindu bertahan melewati berbagai zaman hingga ia masih berjualan sampai saat ini.
Berjualan sejak zaman penjajahan, Mbah Lindu pernah merasakan mata uang sen loh. Di zaman itu, satu sen saja sudah bisa membeli hingga 5 bungkus. Kalau sekarang, harga satu bungkusnya berkisar sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000. Tenang, dengan harga tersebut kamu tak akan menyesal karena Mbah Lindu meracik dan membuat sendiri bumbu-bumbu gudeg yang ia jual.
melalui serial Street Food, Netflix mengangkat keanekaragaman kuliner jalanan dari beberapa kota paling berwarna di dunia. Melansir kompas.com, dalam episode Indonesia, Street Food menampilkan Yogyakarta sebagai kota yang tidak terpengaruh oleh modernisasi atau globalisasi dalam menyediakan makanan tradisionalnya, termasuk cemilan atau yang lebih dikenal dengan “Jajanan Pasar”. Gudeg Mbah lindu adalah salah satu yang ditayangkan oleh Netflix. Mengapa? Hal ini terjadi karena selama hampir satu abad, Mbah Lindu tak pernah mengganti resepnya. Ia juga menggunakan tangannya sendiri untuk membuat makanan khas Jogja ini.
BACA JUGA: Jajanan Legend Mbah Satinem Jogja, Favorit Presiden Soeharto Hingga Dicicipi Lee Seung Gi
Maka dari itu, kalau ke Jogja, jangan lupakan untuk mampir ke gudeg ini. Hanya dengan 15.000-20.000 Rupiah saja, kamu bisa menikmati makanan yang lezat dan legendaris ini.
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…