Sudah menjadi rahasia umum bahwa para diktator yang memerintah dengan tangan besi, biasanya hidup dalam kemewahan sementara rakyatnya hidup menderita. Sementara mereka tidur di istana megah, bergelimang barang-barang mewah, rakyatnya justru dilarang untuk menikmati hal-hal seperti ini.
Memang, era diktator kini telah mulai tumbang, setelah banyak diktator mati atau dijatuhkan dari kekuasaan. Namun satu nama yang bertahan cukup kuat adalah Kim Jong Un, sang pemimpin dari Korea Utara. Konon ia memiliki sekumpulan ‘pasukan’ yang terdiri dari gadis-gadis cantik. Pasukan ini dalam bahasa Korea disebut Gippeumjo, atau berarti ‘’Pasukan Kenikmatan’’. Mau tau kisah tentang mereka ? Simak fakta berikut ya!
‘Pasukan’ ini pertama kali dibentuk oleh Kim Il Sung, sang pendiri negara Korea Utara, yang juga merupakan kakek kandung dari Kim Jong Un. Pada masa kekuasaannya di dekade 70an, setiap tahunnya petugas negara ‘merekrut’ puluhan perempuan cantik berusia remaja di daerah pedesaan untuk dijadikan pembantu, penyanyi, penari, yang menghibur sang pemimpin.
Pasukan ini dibagi dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 grup yaitu Manjokjo (pelayan seksual), Haengbokjo (tukang pijat), dan Gamujo (penari dan penyanyi). Sebelum ‘resmi’ menjadi anggota pasukan, para gadis-gadis ini akan dilatih terlebih dahulu secara intensif oleh departemen khusus.
Saat pensiun, mereka biasanya dinikahkan dengan pejabat-pejabat yang mencari istri, atau justru menjadi simpanan pejabat-pejabat yang telah beristri.
Pasukan ini sempat dibubarkan saat Kim Jong Un, Presiden Korea Utara sekarang yang merupakan cucu dari Kim Sung Il, naik menggantikan ayahnya yang meninggal di tahun 2011. Menurut informasi, Kim Jong Un tidak mempercayai siapapun di awal kekuasaannya, sehingga ia memecat banyak orang dan memerintahkan polisi rahasia untuk memeriksa riwayat hidup pejabat-pejabat elitenya. Ini termasuk membubarkan Gippeumjo dan mengirimkan mereka kembali ke rumah masing-masing.
Di bulan April 2015, saat Kim Jong Un terkena asam urat, ada yang mengusulkan menggunakan jasa terapi Gippeumjo kembali. Sang diktator baru ini setuju lalu memerintahkan perekrutan gadis-gadis baru. Sama seperti cara-cara yang dilakukan ayah dan kakeknya, gadis-gadis ini diambil dari sekolah saat baru berusia belasan tahun. Mereka dilatih secara khusus di sebuah hotel mewah, dan mendapat bayaran cukup lumayan untuk ukuran negara miskin seperti Korea Utara.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…