Categories: Trending

6 Fakta Indonesia Pantas Disebut Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi

Gemah ripah loh jinawi adalah suatu semboyan negara Indonesia yang dapat menggambarkan betapa kaya raya alam Indonesia. Jika diartikan, ungkapan gemah ripah loh jinawi berarti kekayaan alam yang berlimpah. Dan hal inilah yang sering kita dengar, bahwasannya alam Indonesia itu memang kaya. Saking berlimpahnya, ada pula ungkapan dari sebuah lagu, “Tanah kita tanah surga, batu dan tongkat jadi tanaman”.

Jika memang benar kaya, kira-kira ada yang pernah menghitung berapa total kekayaan alam Indonesia itu? Pastinya jumlahnya tidak terhitung. Untuk itu berikut kami ulas 6 fakta bahwasannya alam Indonesia memang kaya, sehingga pantaslah Indonesia disebut sebagai negeri gemah ripah loh jinawi. Kira-kira apa saja kekayaan itu? Berikut ulasannya.

Tambang, Kekayaan Negara yang Dinikmati Asing

Persebaran hasil tambang di Indonesia bisa dikatakan merata dari ujung barat sampai ujung timur. Dengan kekayaan ini, tak ayal harusnya bisa mengangkat pendapatan negara ke level yang lebih tinggi. Hasil-hasil tambang tersebut seperti minyak bumi, bauksit, batu bara, besi, timah, emas, tembaga, nikel, marmer, mangan, aspal, belerang, dan lain sebagainya.

Pertambangan [Image Source]
Khusus emas sendiri, tambang yang berada di papua adalah salah satu tambang emas terbesar di dunia. Di tahun 2011, produksi emas tersebut sudah mencapai 1,440 juta troy ounces. Sementara cadangannya berada di angka 29,8 juta troy ounces. Sayangnya, jumlah yang demikian besar ini dikelola oleh PT. Freeport Indonesia yang artinya keuntungan emas milik Indonesia ini justru dinikmati oleh pihak asing.

Perkebunan, Kekayaan yang Menembus Pasar Ekspor

Bukan menjadi rahasia lagi jika tanah Indonesia sangat subur sehingga bisa menghasilkan berbagai macam hasil bumi. Hal ini juga lah yang menyebabkan dahulunya bangsa barat singgah di Indonesia dan kemudian menjajah Indonesia. Hasil perkebunan Indonesia memang melimpah ruah, di antaranya yang menjadi salah satu yang terbaik di dunia adalah kayu manis, teh, kopi, jahe, kunyit, lengkuas, dan berbagai palawija lainnya.

Perkebunan [Image Source]
Berbicara tentang kopi, Indonesia juga dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. Sampai saat ini, satu-satunya negara yang mampu memproduksi kopi luwak adalah Indonesia. Kopi Indonesia dikenal dengan rasanya yang mantap, legit, dengan aroma kacang-kacangan (kopi Papua), aroma jeruk (kopi Bali), ada juga yang sedikit berasa jambu merah. Kebanyakan kopi-kopi Indonesia diekspor petani kopi menuju Amerika dan Eropa karena permintaan yang tinggi dari negara-negara tersebut.

Buah-buahan, Produk Lokal yang Merebut Pasar Internasional

Kondisi geografis Indonesia menjadi salah satu faktor mendukung terciptanya berbagai macam kekayaan buah yang ada di Indonesia. Sejauh ini, buah-buahan ini rata-rata dibagi pertumbuhannya dari ketinggian rendah, sedang, dan tinggi, termasuk yang di pegunungan. Adapun buah-buahan yang kini sudah masuk pasar ekspor adalah buah-buah tropis semacam salak, buah naga, nanas, mangga, rambutan,manggis, belimbing, dan pisang.

Perkebunan buah [Image Source ]
Untuk merebut pasar internasional, selain kualitas buah yang memang harus bagus, secara penampilan juga harus diperhatikan. Misalkan saja kulit buah harus mulus, tingkat kematangannya seragam, dikemas dengan baik, dan proses pengirimannya harus tepat waktu. Selain itu, rasa yang khas dari buah-buah asal Indonesia yang berasal dari iklim tropis membuat pasar internasional tidak bisa mencari pilihan lain selain dari buah-buah yang berasal dari Indonesia.

Pertanian, Kekayaan yang Pernah Memberi Kebanggaan

Bertani adalah profesi yang banyak digeluti oleh masyarakat Indonesa. Tak heran jika kemudian Indonesia pun dikenal sebagai negara agraris. Hal ini menjadikan bidang pertanian sangat mempengaruhi laju ekonomi negara, terutama untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Hasil pertanian terbesar di Indonesia tentu saja tanaman padi karena sudah menjadi makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia.

Pertanian [Image Source]
Di bidang pertanian, Indonesia pernah mengalami era yang membanggakan karena berhasil swasembada beras. Masa ini terjadi di era Presiden Soeharto, di mana di tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 juta ton. Padahal, di tahun 1969 beras yang dihasilkan Indonesia hanya 12,2 juta ton yang akhirnya memaksa Indonesia mengimpor beras minimal 2 juta ton tiap tahun.

Peternakan, Kekayaan yang Kadang Bersimpangan dengan Kebijakan Pemerintah

Seiring dengan melimpahnya hasil pertanian, tentu saja akan diiringi oleh melimpahnya hasil peternakan. Indonesia sampai saat ini sudah mengembangkan berbagai macam peternakan meliputi ternak sapi pedaging, sapi perah, kambing pedaging, kambing etawa, ayam kampung, ayam potong, ayam petelur, kelinci, kuda, dan sebagainya.

Peternakan [Image Source]
Barometer keberhasilan bidang peternakan selalu terletak pada seberapa banyak daging sapi yang dihasilkan. Karena daging sapi inilah yang menjadi komoditi utama masyarakat Indonesia. Sayangnya, akhir-akhir ini pemerintah justru membuka kran impor sapi dari luar dengan lebar. Padahal daging sapi yang dihasilkan peternak lokal pun jumlah dan kualitasnya tak kalah bersaing. Akibat kebijakan ini, tak sedikit pula yang ikut menyumbang kerugian bagi peternak-peternak lokal.

Perikanan, Kekayaan yang Sedang Dijaga Pemerintah

Potensi kekayaan laut Indonesia juga bisa dikatakan besar karena luas lautan Indonesia mencapai 70% dari luas keseluruhan wilayah Indonesia. Sekitar 14% dari terumbu karang dunia juga ada di Indonesia. Diperkirakan 2.500 jenis ikan dan 500 jenis karang hidup di dalamnya. Dengan potensi ini, di tahun 2007 produksi perikanan Indonesia mencapai angka 14.756,66 ton di mana 13.283,2 ton di antaranya berasal dari perikanan laut dan 1.473,46 ton sisanya berasal dari ikan air tawar.

Perikanan [Image Source]
Dengan hasil yang melimpah ini, tidak bisa dipungkiri ada saja pelaut-pelaut asing yang mencoba mencuri ikan di perairan Indonesia. Untung di periode kali ini Kementrian Kelautan dan Perikanan, di bawah kendali Ibu Susi Pudjiastuti, menjalankan tema besar untuk menangkap kapal-kapal pencuri ikan. Dengan langkah ini diharapkan tingkat penjarahan ikan di Indonesia dapat diturunkan serendah mungkin.

Nah, itulah 6 fakta mengapa Indonesia pantas disebut sebagai negeri gemah ripah loh jinawi. Ternyata ungkapan ini bukan asal sebut, meski pada kenyataannya tata kelola negara kita lah yang menentukan siapa yang akan menikmati segala kekayaan tersebut. Sebagai generasi bangsa, tugas kita adalah untuk turut serta melestarikan segala kekayaan alam ini.

Share
Published by
Anas Anas

Recent Posts

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

2 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

1 week ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

2 weeks ago

Misteri Kematian Ibu Muda di Gresik, Uang Raib hingga Saksi Ditemukan Meninggal

Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…

3 weeks ago

Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Kasus Korupsi Penambangan Liar Timah di Bangka Belitung

Pernikahan artis Sandra Dewi dan Harvey Moeis sempat menjadi perbincangan publik karena mewah dan bak…

4 weeks ago

Buka Galangan Dana untuk Ibu, Singgih Sahara Salah Gunakan hingga 200 Juta untuk Pribadi

Nama Singgih Sahara, komika asal Semarang, belakangan menjadi sorotan publik lantaran hal yang dilakukannya membuat…

4 weeks ago