Baju seragam selama ini sudah berhasil menjadi sebuah identitas bagi semua orang. Entah itu pegawai kantor desa, aparat pemerintahan, atlet olahraga, sampai anak sekolah. Seragam pertama yang pernah dikenakan semua orang pastilah seragam TK atau taman kanak-kanak. Di mana untuk pertama kali kita memiliki identitas sebuah institusi dan tak jarang kita enggan melepasnya karena saking senangnya dengan si seragam.
Ngomong-ngomong soal seragam, mungkin belum banyak dari kita yang mengerti betul tentang apa makna di baliknya. Mengapa anak sekolah di Indonesia khususnya memiliki seragam sekolah dengan warna yang berbeda di setiap jenjang pendidikannya. Padahal kan kalau saja bisa dibuat sama akan lebih hemat juga.
Siapa sangka ternyata menurut catatan sejarah, anak-anak di Indonesia sudah mengenakan seragam di sekolah pada zaman kolonial Belanda. Namun pada saat itu memang seragam yang digunakan tiap sekolah berbeda tidak senada seperti sekarang. Inilah yang memang menjadi seluk beluk mengapa kemudian anak-anak sekolah di Indonesia memakai seragam.
Untuk tingkat sekolah dasar, yang paling legendaris nih, warna yang diwajibkan adalah perpaduan atasan putih serta bawahan merah. Warna ini dipilih konon untuk mencerminkan pelajar SD yang penuh dengan energi, semangat tinggi, serta ceria. Dengan ini diharapkan para pemakainya benar-benar bisa mencerminkan sebagai seorang anak yang selalu ceria serta memiliki semangat tinggi untuk meraih ilmu di sekolah.
Semakin naik jenjang pendidikannya, maka lebih tinggi pula makna dari warna seragam yang dikenakan. Mereka yang berhasil lulus dari tingkat sekolah dasar tentunya juga akan mulai merasakan suasana baru di tingkatan pertama atau SMP. Warna biru yang dikenakan di jenjang ini ternyata melambangkan rasa percaya diri. Dengan itu, semua siswa-siswi SMP diharapkan dapat menjadi lebih percaya diri.
Untuk jenjang paling tinggi di bangku sekolah, tentunya warna abu-abu dipilih dengan penuh pertimbangan. Abu-abu di sini melambangkan masa peralihan dari hitam menuju putih, atau dari remaja menuju dewasa. Warna ini juga disebut-sebut sebagai lambang dari kedewasaan dan juga ketenangan dan pasti hal itu sangat sesuai bila melihat kondisi umur dan psikologis para siswa SMA di mana pun.
Ternyata warna seragam yang selama ini kita gunakan dipilih bukan semata-mata karena unsur keindahan semata, melainkan karena ada makna filosofis mendalam di baliknya. Namun bila melihat anak zaman sekarang yang sukanya mencorat-coret seragam mereka, rasanya itu sama saja dengan sedikit menodai makna dari seragam tersebut. Sekali lagi perlu diingat bahwa seragam adalah identitas kita, jadi jangan sampai identitas tersebut malah kita coreng.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…