Tak banyak yang tahu bahwa Indonesia sejatinya telah memiliki program nuklir mandiri sejak era Presiden Sukarno. Saat itu, dirinya mengeluarkan Keppres No 230/1954 tentang pembentukan Panitia Negara, di mana tugasnya adalah menyelidiki aktivitas radiasi (Penjelidikan Radio-Aktivitet) pada 23 November 1954.
Hal ini terjadi setelah Sukarno khawatir akan dampak radiasi yang berasal dari uji coba bom hidrogen (termo nuklir) Amerika Serikat di Kepulauan Marshall (Pasifik) pada 1954. Hingga berjalannya waktu, Indonesia kemudian membentuk Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA) dan berhasil membuat reaktor nuklir pertamanya, Triga-Mark II, pada April 1961. Lantas, seperti bentuknya?
Setelah LTA terbentuk, Indonesia kemudian mengadakan kerjasama dengan Amerika Serikat (AS), di bidang pengembangan nuklir. Hal ini memberikan angin segar pada Indonesia karena AS tak segan mengucurkan biaya untuk mendanai proyek besar tersebut.
Dilansir dari Historia.id, pemerintah AS mengucurkan dana sebesar $350 ribu untuk pembangunan reaktor nuklir, dan $141 ribu untuk keperluan riset. Tak sekedar dana, negeri Paman Sam juga mengirimkan tenaga ahli mereka ke Indonesia. Hingga akhirnya, Triga-Mark II jadi reaktor nuklir pertama yang dibangun Indonesia pada April 1961.
Indonesia memang sempat memiliki wacana untuk membuat bom atom sendiri di era Sukarno pada tahun 1960-an. Namun, Triga-Mark II yang dibangun tidak ditujukan untuk hal yang demikian. Hal ini sejalan dengan kebijakan “Atoms for Peace” yang disahkan oleh Presiden ke-34 AS, Dwight D. Eisenhower, yang ingin agar tenaga nuklir ditujukan untuk perdamaian.
Keberadaan reaktor Triga 2000 sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia. Menurut rencana, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bakal menggunakannya untuk mengolah uranium secara mandiri. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar nuklir dalam negeri, seperti yang dikutip dari Nasional.sindonews.com.
BACA JUGA: Rencana Pembuatan Bom Atom Pada Masa Soekarno Ini Membuat Dunia Kelabakan!
Keberadaan Triga Mark II menjadi bukti bahwa Indonesia telah memiliki pengetahuan yang mumpuni soal teknologi nuklir. Bekerjasama dengan AS yang notabene merupakan negara maju saat itu, Indonesia berhasil membangun Triga Mark II di tanah sendiri. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…