Praktik prostitusi yang terjadi di di kawasan Villa Kota Bunga, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akhirnya berhasil diungkap oleh pihak kepolisian. Dari sana, ada banyak kisah miris yang kemudian mencuat setelah sebelumnya tersimpan rapat.
Tak dipungkiri lagi, ‘kegiatan dewasa’ di Cianjur tersebut memang melibatkan banyak gadis-gadis muda di dalamnya. Dilansir dari News.detik.com (12/02/2020), pelanggannya sendiri merupakan wisatawan asing dari Timur Tengah. Lantas, bagaimana kisah dari praktik prostitusi tersebut?
Ada banyak gadis muda yang terlibat dalam geliat bisnis lendir di Cianjur yang sempat menjadi sorotan. Di sana, mereka bekerja sesuai ‘tugasnya’ masing-masing, yakni melayani tamu dari kalangan turis asing hingga wisatawan lokal. Meski mendapatkan ratusan ribu rupiah dalam semalam, hasil tersebut masih dibagi dengan mucikari. Ya, sosok tersebut adalah salah satu perantara yang memuluskan para gadis muda itu untuk mendapatkan pelanggan.
Tak hanya itu, terkadang mereka harus melayani hingga belasan orang jika ingin memperoleh hasil yang besar. Meski hal tersebut dilakukan dalam kondisi tengah datang bulan. “Kalau udah kerasa sakitnya dan sedang ada tamu terpaksa ditahan. Melayani sambil menahan perih di bagian perut. Tapi mau bagaimana lagi kalau tidak bekerja kan takut sama bosnya,” ucap salah seorang wanita yang dikutip dari News.detik.com (15/02/2020).
Keberadaan gadis-gadis lokal di area prostitusi Cianjur memang menjadi daya tarik bagi para turis asing asal Timur Tengah. Selain keberadaan mereka yang kerap menggunakan ‘jasa’ dari para wanita malam di sana, tak jarang ulahnya juga menjadi sorotan dan meresahkan warga di sekitar. Hal inilah yang dikeluhkan oleh Frangky, salah satu pengelola kawasan Vila Kota Bunga, Puncak.
Usai dibongkar oleh pihak kepolisian, ada banyak fakta mengejutkan dari bisnis prostitusi di kawasan Puncak, Cianjur. Selain ditindaklanjuti berdasarkan laporan masyarakat yang resah, operasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) itu juga berhasil menangkap mucikari dan wanita malam yang kerap menawarkan jasanya di sana.
Selain itu, terungkap pula jika para wanita tersebut direkrut dan dieksploitasi oleh para mucikari hingga mereka mendapatkan keuntungan jutaan rupiah. “Harga sekali kencan yang dibanderol jaringan ini bervariatif, mulai kisaran Rp1 juta juga hingga Rp1,5 juta. Sasarannya lebih kepada turis mancanegara,” ucap Kapolres Cianjur AKBP Juang yang dikutip dari Regional.kompas.com (29/12/2019).
BACA JUGA: 4 Lokalisasi Terkenal di Indonesia ini Dibangun Sejak Zaman Belanda
Langgengnya bisnis prostitusi di Cianjur tak lepas dari beragam modus yang dilakukan oleh para pelakunya. Salah satu caranya yakni dengan berkeliling vila menggunakan mobil, di mana di dalamnya terdapat wanita yang kemudian ditawarkan pada turis mancanegara. Tak sendiri, mereka membuat jaringan untuk saling melancarkan urusan satu sama lain.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…